Chereads / Cinta tak pernah salah / Chapter 9 - PENGKHIANAT

Chapter 9 - PENGKHIANAT

Aime memandangi langit dari jendela kamarnya, ini malam Minggu. Malam Minggu pertama sebagai jomblo buat Aime. Ia memilih menghabiskan akhir pekan ini dirumah mamanya. Belakangan ini banyak hal terjadi yang membuatnya lelah secara psikis. Tak terasa air matanya menetes ketika ia mengingat semuanya. Pengkhianatan Dandi, pernyataan Aryo dan kehadiran Bari. Terbersit dalam benaknya untuk memilih berhenti berpikir tentang cinta. Dandi, Aime telah memberikan segenap hatinya untuk laki laki itu dan ia hanya menerima pengkhianatan. Pengkhianatan yang sungguh menyakitkan. Seandainya waktu bisa diputar ulang, Aime akan memilih tidak pernah mengenal Dandi. Bagaimana Dandi membuat dia jatuh cinta, bagaimana Dandi memperjuangkannya dulu. Hmmm... seperti tak mungkin rasanya bagi Dandi melakukan pengkhianatan. Tapi, kenyataannya adalah Dandi telah mengkhianatinya. Sedangkan Aryo, dia memang baik bagi Aime. Tapi, apa bedanya Aryo dan Dandi. Sama sama pengkhianat. Dia mau menikah,tapi dia menyatakan cinta pada Aime. Setelah mengungkapkan itu dia bersikap seolah tidak terjadi apa apa. Ia berpikir untuk resign saja dari perusahaan itu dan pindah ke kota lain untuk menata lagi hidup dan hatinya. Yah... belakangan sosok Bari hadir. Tapi, Aime belum bisa menerima Bari lebih dari seorang teman.

♥️♥️♥️♥️

"Gimana progres ama Aime?" tanya Aryo ditengah acara pertemuan keluarga mereka.

"Susah Yo. Kayaknya tuh anak gak open Ama gue. Gue chat dijawab seperlunya. Gue telpon jarang diangkat, kalo pun diangkat gak nyampe semenit ngobrol. Gue ajak jalan gak pernah mau. Hoples gue."ungkap Bari dengan wajah tak bersemangat.

"Segitu doang? Mau nyerah?" Gue kalo gak mikir nyokap Ama bokap Uda gue kejer tuh cewek! Sayangnya pernikahan gue dan Nayla harga mati. Jangan menyerah donk Bar! Lo mau nikah ama Gloria? Kayak gue yang harus berakhir di Nayla?"

"Emang apa yang salah dengan Nayla Yo? Kalo Gloria elo tau lah track recordnya?"

"Gak ada yang salah dari Nayla, gue dari dulu cintanya ama Aime."

"Napa gak kejer dia sebelum elo ama Nayla tunangan?"

"Weitzzz... gue Ama Nayla itu udah dijodohin dari kita bocah .. Terus gue bisa apa? Beda dengan kasus Lo, Lo masih dikasih pilihan." Aryo menjelaskan dengan berapi api.

" Ya... gue gak nyerah kok Yo. Cuma waktu dari orang tua gue gak lama. Ngeliat respon Aime gini, gue jadi gak yakin. Mungkin dia terlalu sakit hati ya ama mantanya itu."

"Iya, dia cinta banget ma mantannya itu. Sebenarnya gue mau disampingnya, saat dia kayak gini. Tapi, semakin gue Deket dia gue gak tahan Bar! Gue pengen lindungi dia.. Gue cuma pengen dia bahagia. Mencintai kan gak harus memiliki. Sama elo dia pasti bahagia Bar! "

"Yah, ada elo diantara gue dan dia... Itulah yang mempersulitnya. Kenapa juga elo pake acara ngungkapin perasaan ke dia. Dia pasti uda BAPER duluan sama elo."

"Sorry Bar! Dia dewasa kok, dia pasti tau dia dan gue itu gak mungkin..."

"Itu kata elo! Belum tentu dianya boy!!

Aryo pun terdiam. Benar yang dikatakan Bari. Itu menurut dia, tapi belum tentu dengan Aime. 'Ai...maafin aku'ungkap Aryo dalam hati.

Aryo mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan di WhatsApp

✅ Ai, are u ok?

lama pesan itu tak mendapat respon dari penerima. Hingga akhirnya Ponsel Aryo bergetar

✔️ Ok

✅Lagi apa Ai?

✔️lagi ngobrol ama Mama

✅ kamu gak marah kan Ama aku? soal yang kemaren itu aku minta maaf

✔️ Gak, biasa aja kok

✔️Cuma Uda tau ternyata kamu pengkhianat juga.

✅Ai, aku emang cinta ama kamu dari dulu

✅tapi aku gak bisa tinggalin Nayla

✅ Panjang ceritanya Ai

✅Ai?

Pesan itu tak mendapat respon bahkan tidak di baca oleh Aime.

✅Ai...

Aryo membanting ponselnya dan tentunya apa yang dilakukan Aryo menarik perhatian semua orang di ruangan itu. Tidak terkecuali Nayla.

" Kamu kenapa Mas?" Aryo baru menyadari kebodohan yang barusan ia lakukan, menimbulkan perhatian orang banyak.

"Nggak Nay, ini tadi hp Mas gak ada sinyal jadi mas geregetan liatnya. Makanya sampe mas banting.Hheheh."Aryo berusaha menutupi kegundahannya sambil memungut puing puing handphonenya.

"Gak sampe dibanting juga kali mas..."ungkap Nayla sedikit kesal,melihat calon suaminya yang tempramen saat itu.

"Udah, udah ... Aryo bisa beli baru lagi Nay..

malam ini juga ..!!" Bari berusaha menetralisir keadaan.

"Iya sayang, malam ini juga mas beli baru. Kalo perlu beli dua, satu buat kamu!" Aryo menenangkan hati Nayla sambil membelai rambut Nayla. Nayla pun hanya membalas dengan senyuman. Nayla pun kembali duduk dengan para ibu ibu.

"Lo kenapa Aryo???" tanya Bari yang tanpa dijawab Aryo langsung ditarik keluar oleh Aryo.