Sebuah Takdir Yang Seharusnya
-------------------
Aku langsung terbangun dengan kaget, pada saat alarmku berbunyi dengan sangat keras samping telingaku. Saat ku ambil dan kulihat, aku langsung bangun dan menyambar handuk dan lekas menuju ke kamar mandi.
"Aduh kok bisa bangun telat sih!" erangku kesal pada diriku sendiri.
Karena aku melihat alarm yang berbunyi adalah pengulangan alarm untuk yang ke sepuluh kalinya dalam tempo sepuluh menit di setiap pengulangan. Yang harusnya aku bangun jam lima, aduh malah kesiangan sampai jam enam lebih.
Aku mandi tak begitu lama langsung bersiap-siap menggunakan baju seragam berwarna biru.
"Aduh, pasti telat nih aku!" kalimat yang aku ulangi berkali-kali sambil turun memakai Lift.
Saat lift terbuka aku langsung dengan cepat menuju ke tempat sarapan pagi.
"Loh kok masih sedikit sih anaknya?" tanyaku pada Reno dan Ivan yang sedang enak menikmati sarapan paginya.