Perasaan Yang Tumbuh Dari Kebiasaan
------------------
Setelah aku teriak dia hanya diam dan sekarang posisinya tidak jongkok melainkan berdiri. Aku diam tidak melanjutkan jalanku dan hanya melihatnya yang berada di tengah-tengah dari jalan menuju ke lapangan. Seolah-olah dia menghalangi jalanku untuk menuju ke sana. Ada apa sebenarnya?
Aku berjalan perlahan untuk melaluinya sok-sokan nggak tahu bahwa dia itu sedang menungguku. Aku berjalan santai dan dia masih dalam posisi yang sama. Yaitu dengan berdiri melihat ku diam beserta lumpur yang berceceran dari tubuhnya itu terus mengalir ke bawah.
"ARGGHHHHH!!!"
Aku langsung memundurkan langkahku beberapa langkah ke belakang. Pada saat dia tiba-tiba meloncat ke arahku dan sekarang posisinya dia adalah merangkulku dengan erat dibagian pinggang ku.