Bukan Kemauan Namun Sebuah Tindakan
-----------------
Gilbert datang dan memberikan ekspresi bahwa "Apakah kakakku baik-baik saja?"
Aku hanya bisa diam tidak bisa menjawabnya. Bola matanya yang besar itu seolah ingin menangis dengan apa yang baru saja dia lihat di hadapannya, bahwa kakak satu-satunya yang dia miliki sekarang terkulai lemas diam tak bergerak sama sekali. Dia mengguncang-guncangkan tubuh kakaknya, ingin sekali dia berteriak, namun dia benar-benar tahu apa yang di katakan oleh Sekar.
Dia hanya bisa membuka mulutnya sambil meneriakkan namanya walaupun hanya dalam sunyi.
Dia kembali hanya bisa mengguncang-guncangkan tubuh kakaknya sambil menutupi mulutnya menahan agar pecahan tangis darinya tidak bersuara.
Aku ingin mendekatinya namun, aku masih ada rasa ragu yang belum tercairkan dengan kondisi saat ini.
Rosalina, mendekat ke arah Gilbert dan berusaha untuk menenangkannya. Aku tahu kalau pada saat seperti itu pasti perempuan jagonya.
