AUTHOR'S POV
Permasalahan nya dengan Prince Kenneth pun akhir nya selesai. Dapat ia tutup dengan baik sebelum makin berlarut dan berkepanjangan. Setelah bertemu dengan Prince Kenneth, Princess Leine segera mengaplikasikan krim otot ke bagian tubuh nya yang terasa kaku dan kencang. Tak butuh berapa lama dari ia merebahkan diri. Rasa kantuk itu segera menerjang nya. Sapuan lembut mengalir melewati rambut Princess Leine. Seolah diri nya sedang berbaring di atas awan bantal yang paling lembut dan paling indah ketika tubuh nya melayang di udara. Kenyamanan, kehangatan, kelegaan, kedamaian dan kepuasan ia rasakan dalam tidur nya itu.
Gadis bermata biru itu tidur seperti gunung berapi yang tidak aktif. Terlihat sangat nyenyak seperti tidak kenal waktu, dimana sinar matahari telah membungbung tinggi di angkasa. Tidur nyenyak nya itu terganggu dengan suara yang terus berulang.