Tok… tok… tok…
Pemuda berambut hijau itu pun terbangun karena suara ketukan pintu yang berisik itu.
"Siapa itu? Ini masih terlalu pagi…" tanya pemuda berambut hijau itu sambil menguap dan menggaruk-garuk perutnya.
"Aku ke mari untuk memeriksa meteran air." jawab Hao Ran.
Melihat Lao Da (Kakak tertuanya) lagi tidur dengan nyenyak di sofa, mau tidak mau pemuda berambut hijau itu sendiri lah yang membukakan pintu dengan mata masih mengantuk.
"Hah? Bukankah meteran air ada di luar?" tanya pemuda berambut hijau itu sambil membukakan pintu.
Begitu pintu di buka, Hao Ran pun langsung menerobos masuk dengan wajah geramnya.
"Eh?!" Pemuda berambut hijau itu pun tersentak kaget.
"Pergilah ke neraka!" teriaknya sambil menyetrum si pemuda berambut hijau itu dengan alat penyetrum listriknya yang sudah di pegangnya itu.
"Ah… Ah…Ah…" pekik pemuda itu kesakitan, sampai-sampai pemuda itu pun jatuh kelantai dengan tubuh kejang-kejang dan buih yang keluar dari mulutnya.