Kring… kring…. kringg….
Suara deringan handphone pun berbunyi. Zhou Yi Cheng segera beranjak dari tempat duduknya, lalu ia pun berkata kepada ayah mertuanya, "Ayah, jangan khawatir… Sorry, aku harus mengangkat telepon ini dulu."
"Baiklah, sana angkat teleponnya dulu. Mana tau penting." ucap Li Zhi Han.
"Baik." jawab Zhou Yi Cheng. Ia pun melangkah ke arah baklon dan mengangkat panggilan itu.
"Apa?!" Zhou Yi Cheng terperanjat.
"Baik, aku akan segera kembali." ucapnya di telepon.
Setelah mengangkat panggilan itu, raut wajah Zhou Yi Cheng tiba-tiba saja berubah. Seraut wajahnya kembali menjadi panik lagi. Ia pun segera berkata kepada Li Zhi Jing dan ayah mertuanya, "Li Li, Ayah, sesuatu yang darurat terjadi di rumah ku. Aku harus kembali."
Li Zhi Jing pun ikut panik, sampai ia beranjak dari tempat duduknya.
"Apa yang terjadi?" tanya Li Zhi Jing serius.
Dengan wajah malu-malu dan tingkah yang canggung, Zhou Yi Cheng pun menjawab, "Ini soal Mama ku. Dia…. dia hamil!"