Chereads / Laluna / Chapter 84 - Bond

Chapter 84 - Bond

'apakah ini bencana'

gumam eden yang merasa panik karena tanah yang ia injak ini bergetar hebat seperti sebuah gempa bumi, ia lantas sedikit menjauh dari batu besar di hadapannya dan tetap waspada terhadap sekitar.

"eden!!!"

seru marco memanggil nama eden dengan lantang,

"marco! aku baik-baik saja.. kalian harus menjaga diri"

mendengar marco memanggil eden pun merespon dan meminta agar mereka berhati-hati.

getaran yang terasa begitu besar kini perlahan mulai mereda diikuti dengan naper grass yang saling menghubungkan satu sama lain seolah terikat lalu tertarik ke arah batu besar yang di lihat oleh eden sebelumnya.

peristiwa ini bukanlah sebuah khayalan semata karena marco, arthur dan lucas pun turut menyaksikan dari kejauhan hingga lama kelamaan naper grass yang tertarik pun membuat jarak pandang mereka terbuka lebar dan bisa melihat edenyang berada di ujung pandangan mereka.

meskipun bisa melihat eden namun tak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu naper grass benar-benar habis tertarik ke dalam batu.

hingga kini sebagian besar naper grass sudah tertarik masuk, lalu batu hitam besar yang semula hanya terlihat sebagai benda mati tiba-tiba menumbuhkan sebuah pohon.

semakin lama naper grass tertarik semakin besar pula pohon yang tercipta dari batu hitam tersebut, begitu menakjubkan untuk dilihat karena pembentukan sebuah tanaman yang tak masuk akal ini.

setelah beberapa saat pohon yang tumbuh dari batu hitam besar telah berdiri kokoh dan rimbun, pohon ini sangat besar dengan diameter batangnya setara lima kali pelukan tangan orang dewasa.

tertarik dengan pohon besar dihadapannya membuat eden mendekat, begitu pula arthur, marco, lucas yang juga berlari ke arah pohon besar berada.

"eden apa kau baik-naik saja"

tanya marco sambil memperhatikan eden namun ia tak menjawab dan malah menyentuh batang pohon besar seolah sedang berkonsentrasi dengan sesuatu.

saat menyentuh batang pohon secara naluriah eden memejamkan matanya seolah sedang merasakan sesuatu, dalam benak eden sedang mencari tahu mengenai yang ia rasakan seperti sebuah energy yang berasal dari pohon mengalir ke dalam tubuh melalui sentuhan tangannya.

merasa energy yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup eden lantas membuka mata dan meminta rekannya untuk mengikuti apa yang ia lakukan sebelumnya,

"cobalah"

ucap eden meminta rekannya yang lain untuk ikut menyentuh batang pohon tersebut, mereka mengikuti cara yang dilakukan oleh eden, perlahan menyentuh batang pohon sembari menutup mata dan benar saja ketiganya juga merasakan sebuah energy yang mengalir dari pohon mengisi penuh tubuhnya.

"living tree, sebuah nama yang cocok untuk pohon ini"

gumam eden

"pohon ini memberi semacam energy pada siapa pun yang menyentuhnya"

imbuh lucas yang setuju dengan nama pemberian eden untuk pohon besar pemberi energy tersebut.

pemberian nama yang dilakukan oleh eden memiliki harapan di masa depan pohon kehidupan atau living tree akan menjadi tempat berteduh bagi orang yang sedang melintas bahkan bisa menjadi sumber pemulihan energy bagi yang merasa lelah karena perjalanan jauh.

beberapa saat berlalu mereka pun segera berkemas, istirahat di bawah living tree cukup untuk mengisi penuh energy yang terkuras selama perjalanan,

"mari lanjutkan perjalanan, purnama mungkin akan datang sebentar lagi"

ucap arthur mengingatkan rekannya agar bersiap untuk melanjutkan perjalanan, segera setelah nya mereka tak berlama-lama dan lekas berangkat menuju gunung tarsa yang sudah di depan mata.

perjalanan mereka memakan waktu tak sebentar karena harus mengalami berbagai rintangan tak terduga seharusnya misi akan selesai setelah ikatan dengan naga terbentuk karena itulah tak ada waktu bersantai.

***

hari ini merupakan hari dimana beatrice sampai di istana the great aztec, sudah cukup lama ia menunggu di dalam kereta berharap calon suaminya akan menjemput. (ada sebuah peraturan yang mengharuskan pengantin wanita menunggu di dalam kereta hingga di jemput oleh sang suami)

beatrice masih percaya diri jika louise akan keluar untuk menyambutnya namun hal yang diharapkan hanya sia-sia belaka, justru hansel lah yang datang menjemput beatrice di halaman istana.

saat mengetuk pintu kereta betapa senang hati beatrice karena louise datang namun setelah membuka pintu yang ia harapkan pupus sudah,

"perkenalkan hamba hansel, yang mulia meminta hamba untuk menjemput sekaligus mengantarkan nona menuju tempat beristirahat"

sedikit kesal karena ia hanya di sambut oleh asisten louise namun beatrice mencoba bersabar, dengan nada yang ramah ia membalas hansel

"yang mulia pasti sedang sibuk jadi hamba akan mengikuti anda tuan"

mendengar kata yang terucap dari beatrice membuat hansel sadar bahwa ia begitu mengharapkan louise datang hingga membuatnya tak enak hati harus mengatakan yang sejujurnya.

louise sebenarnya tak ada niatan menemui apalagi sampai memiliki hubungan dengan upeti, ia hanya bersikap sopan menerima keberanian dari sebuah negara kecil untuk membuat perserikatan namun tetap saja louise tak suka sehingga tak ada hal yang harus ia lakukan pada si upeti.

secara khusus louise meminta hansel menempatkan si upeti di istana paling jauh agar tidak mengganggu mobilitas di dalam istana karena pada akhirnya yang akan mengatur urusan rumah tangga kerajaan nanti adalah eden seorang.

sesuai dengan perintah maka hansel pun mengantarkan si upeti tanpa menanyai siapa sebenarnya sosok si upeti menuju mansion paling belakang tanpa menjelaskan apapun.

sesampainya di mansion beatrice merasa ada yang janggal, jarak yang ia tempuh begitu jauh dari istana utama sehingga ia menduga-duga bahwa dirinya sengaja dijauhkan dari keramaian, hal ini membuatnya sempat geram karena tak ada penjelasan apapun sebelumnya,

"tolong sampaikan pada yang mulia bahwa malam ini hamba akan pergi untuk memberi salam pada beliau"

ucap beatrice untuk memastikan kecurigaannya tersebut

"mohon maaf nona, yang mulia sudah memberi perintah langsung bahwa anda tidak diizinkan mendekati istana utama kecuali beliau yang memanggil"

hansel pun memberitahukan kebenaran pada beatrice yang membuat dirinya menjadi kesal akan peraturan konyol ini

"apakah anda tidak tau siapa aku!"

dengan nada tinggi menunjukkan kuasanya di depan hansel namun hansel sama sekali tak bereaksi atas beatrice

"beatrice laurent clorince sebutkan nama ini dihadapan yang mulia maka aku yakin kepala mu akan di penggal karena telah mengabaikan ku"

keangkuhan beatrice semakin menjadi dihadapan hansel, ia begitu percaya diri bahwa raja louise akan menerima dirinya dengan baik.

setelah mengatakan hal tersebut ia lantas pergi meninggalkan hansel dan masuk ke dalam mansion yang telah disediakan.

hansel sendiri merasa sangat heran dengan sikap dari upeti yang sangat arogan, ia mengenali nama itu namun tak dapat mengingat ada hubungan apa raja louise dengan wanita tersebut, meskipun demikian hansel tetap akan menyampaikan nama yang ia sebutkan karena bagi dirinya menyampaikan pesan adalah hal terpenting dan merupakan bagian dari tugasnya.

***

"apa kalian sudah dengar?"

ucap seorang pelayan pada pelayan lainnya

"iya aku sudah melihatnya, dia tak seperti yang ada dalam pikiran ku.. pokoknya nona eden yang laing cantik di istana ini"

sahut yang lain seolah tak suka dengan beatrice

"nona siapa namanya? be.. beatrik? beatrice? ya pokoknya itulah.. dari yang aku dengar nona itu ditempatkan di mansion belakang"

"apa? bukankah mansion itu diperuntukan bagi selir yang diasingkan?"

sahut yang lain seolah tak percaya mendengarnya

"tentu saja nona itu pantas mendapatkan hal tersebut, bagaimana bisa dia begitu berani datang ke istana ini tanpa tahu konsekuensinya.."

keluh pelayan lain mengutarakan isi hatinya

"yang jelas jangan sampai kita menjadi pelayan baginya.."

"ih iya aku tidak mau"

percakapan itupun selesai begitu saja dengan penolakan pada kehadiran beatrice sebagai selir baru seolah hampir seluruh penghuni istana menolak kedatangan mendadaknya.

hal ini sempat menjadi pergunjingan dikalangan para pelayan karena mereka benar-benar ingin menolak keberadaan selir sebelum eden resmi menjalani ikatan pernikahan bersama raja louise, yang jelas nama beatrice kini menjadi topik pembicaraan utama di istana.

meskipun sedang heboh dengan kedatangan beatrice namun hal ini tak mengganggu bagi cecillia juga chris, mereka tak mengiraukan maupun membicarakan hal tidak penting tersebut dan memilih untuk berkonsentrasi pada tugas mereka masing-masing.

keduanya tak habis pikir karena yang terpenting saat ini adalah keberhasilan misi eden tapi malah kebanyakan orang melupakan hanya karena orang asing yang disebut upeti masuk ke istana the great aztec, awalnya mereka memang kesal namun lama kelamaan berita ini menjadi tidak penting dimata mereka berdua begitupun bagi teman-teman eden lainnya.

***

malam hari eden dan rekannya telah sampai di jalur pendakian gunung tarsa, karena cukup curam sehingga blue, white dan kuda mereka tinggal di sekitar jalur pendakian.

"3 orang akan mendaki termasuk eden lalu satu orang harus tinggal disini"

ucap arthur memberitahukan tugas pada masing-masing anggota tim

"aku akan pergi"

seru marco bersemangat mengajukan diri, namun anehnya ketiga rekan tim yang lain tak bereaksi.

"marco kau tinggal disini"

ucap arthur tiba-tiba memutuskan bahwa marcolah yang harus menjalankan tugas menjaga di bawah.

"ini tidak adil yang mulia, seharusnya hal ini dilakukan dengan cara voting"

tak terima karena arthur seolah spontan menunjuk dirinya marco pun berkelit

"siapa yang seuju marco berjaga di bawah"

dengan cepat eden dan lucas mengangkat tangannya, disusul dengan arthur.

sudah di putuskan bahwa marco lah yang berjaga sendiri di bawah, hal ini sempat membuat marco membatu dan tak bisa berkata apa-apa seolah sudah direncanakan sebelumnya mengenai voting ini,

"ya ya baiklah aku akan berjaga disini"

ucap marco ketus yang mau tak mau harus menerima keputusan meskipun ia sangat ingin pergi tetapi akan lebih baik bila ia menurunkan ego dan menjalankan tugas yang telah diberikan.

"jaga diri baikbaik"

eden mengucapkan salam perpisahan sebelum melakukan pendakian

"kau juga harus kembali dengan selamat"

marco membalas salam perpisahan dengan harapan agar eden berhasil melaksanakan misinya.

segera setelahnya eden, arthur dan lucas mulai melakukan pendakian, dimulai dengan jalur yang ringan tapi lama-kelamaan semakin curam, ditambah kondisi tanah tak rata sedikit menghambat langkah mereka.

meski demikian ketiganya saling membantu, menjaga dan menguatkan masing-masing agar tidak terjatuh, terutama eden yang di jaga oleh arthur dan lucas karena ialah tokoh utama dalam misi kali ini.

beberapa kali eden sempat akan terjatuh karena tersepelset tapi betuntung lucas tepat berada di belakang hingga ia bisa menahan dan membatu agar eden kembali seimbang.

kini sampailah ketiganya di ujung jalan setapak pendakian gunung tarsa, mereka mengingat pesan dari sri isaac xavier bahwa hanya eden yang bisa masuk sehingga arthur dan lucas pun berdiri mempersilahkan eden melanjutkan perjalanan sendiri.

sebelum pergi eden sempat memeluk kedua rekannya tersebut yang dibalas oleh pelukan keduanya,

"kembalilah dengan selamat, kami akan menunggu mu di sini"

ucap arthur yang mewakili perasaan dan rasa khawatirnya terhadap eden namun terdengar jelas bahwa ia sangat percaya eden akan berhasil dalam misi ini kemudian melepaskan pelukannya.

dihadapan mereka tampak jelas sebuah mulut goa yang cukup besar setinggi hampir 5 meter, bila benar kesatria terpilih maka ketika masuk akan ada cahaya api yang muncul untuk menuntunnya dan benar saja ketika eden melangkahkan kakinya masuk lalu sebuah api berwarna merah muncul dengan melayang tepat dihadapan eden.

ia menoleh ke arah kedua rekannya lalu menganggukan kepala setelah itu ia pun berjalan mengikuti api tersebut akan menuntunnya pada sang naga api.

***

di waktu yang hampir bersamaan, louise sudah mendengar kabar bahwa kini perjalanan mereka telah sampai di gunung tarsa untuk itu sudah tiba saat nya bagi louise menuju ke menara pengawas untuk memantau keadaan.

gunung tarsa merupakan gunung tertinggi di anotherworld sehingga semua negara dapat mengawasi aktifitas gunung tersebut di menara pengawas pada masing-masing negara, selain itu berita sampainya eden telah terdengar oleh setiap negara sehingga malam ini semua raja dan kaisar turut mengawasi terbentuknya ikatan antara kesatria terpilih dan sang naga api.

raja louise berjalan sambil mendengarkan penjelasan dari hansel dan juga jose baik mengenai pekerjaan maupun situasi terkini di gunung tarsa karena kabarnya jose sedang menyiapkan gate yang akan digunakan untuk menjeput eden setelah berhasil melaksanakan misi.

saat sedang dalam perjalanan menuju menara pengawas sempat terjadi keributan kecil, pada awalnya raja louise tak menghiraukan tapi lama kelamaan ia menjadi risih dengan keributan tersebut untuk itu ia memilih menghampiri nya.

keributan ini terjadi akibat beatrice yang berusaha menerobos masuk menuju istana utama padahal sudah dengan jelas ia dilarang untuk datang atas perintah langsung dari raja louise namun pada dasarnya beatrice adalah seseorang yang memiliki harga diri tinggi dan merasa bahwa penolakan louise hanya omong kosong belaka karena itulah ia tetap nekat ingin datang menemui raja louise.

"lancang sekali!! kau tidak tau siapa aku!!"

seru beatrice sedikit arogan berusaha melindungi harga diri dengan mengumbar identitasnya.

"aku tau!"

seru raja louise membuat pengawal membuka barikadenya

"louise!"

seru beatrice yang senang atas kedatangan dirinya

"aku tau siapa dia sehingga aku sudah menyuruh kalian para pengawal untuk melarangnya datang!"

mengerutkan alis dengan tatapan tajam memandang dingin beatrice.

pertama kali dalam hidup beatrice, louise yang ia kenal bergitu hangat sebelumnya kini berubah menjadi orang lain, hal ini tentu saja membuatnya gugup dan buru-buru meminta maaf.

"ma.. maafkan atas ketidaksopanan hamba, tujuan hamba hanya ingin memberi salam pada yang mulia raja louise.."

dengan lemah lembut mengutarakan maksud hatinya namun louise tetap saja menatap sinis kearahnya, dalam pandangan matanya beatrice pun kini telah berubah menjadi orang lain yang bersedia tunduk dihadapannya padahal sebelumnya beatrice adalah seorang wanita penuh kharisma, pantang penyerah dan tidak mudah untuk diperintah.

'blliittttttzzzzzzzz"

sebuah kilatan cahaya muncul, cahaya ini berasal dari puncak gunung tarsa mengarah vertikal ke langit dengan awan hitam mengelilingi pada ujung cahaya tersebut.

'sepertinya sudah di mulai'

gumam louise yang lantas segera meninggalkan beatrice tanpa sepatah katapun.

proses pembentukan ikatan naga kini sedang berlangsung, durasinya tidak bisa diperkirakan sehingga melihat tanda cahaya vertikal tersebut membuat menara pengawas masing-masing negara terus mengawasi prosesnya.