Chereads / Laluna / Chapter 82 - Desa yang Terlupakan

Chapter 82 - Desa yang Terlupakan

(20 tahun yang lalu)

Desa londo merupakan desa terpencil yang terletak di jalur utama menuju gunung tarsa, sebuah gunung yang diagungkan oleh seluruh masyarakat di another world.

Desa kecil londo juga merupakan rumah bagi middlemist camelia tumbuh subur karena memang pada awalnya disanalah tanaman lambang keluarga lewis ditemukan oleh kesatria terpilih pertama yaitu leluhur dari eden.

Desa ini tak pernah di jamah penduduk luar namun masyarakatnya bisa bertahan dengan hasil panen mencukupi setiap tahunnya. namun suatu hari desa Londo tiba-tiba mengalami kekeringan begitu parah di awali dengan layu dan matinya middlemist camelia lalu persediaan air yang semakin menyusut membuat tanah menjadi kering dan tak bisa ditanami lagi.

Kabarnya tanah di desa londo terhubung langsung dengan gunung tarsa sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa kekeringan mendadak ini merupakan imbas dari gagalnya kesatria terpilih untuk melaksanakan tugas (dalam hal ini berkaitan dengan kematian mendadak anna lewis) yang menyebabkan gunung tarsa seperti menjadi hampa di tinggal tuannya.

Penduduk desa bukannya tak berdaya, mereka rela menempuh perjalanan jauh untuk meminta bantuan pada pemerintahan negara yang berdekatan dengan gunung tarsa namun di tolak karena gunung tarsa termasuk dalam zona netral sehingga tidak menjadi tanggungjawab negara tersebut.

Di lain kesempatan beberapa perwakilan desa londo meminta bantuan pada dewan perserikatan negara agar bisa memberikan solusi bagi desa kecil mereka namun jawabannya tetap sama, bahkan mereka sampai mengemis pada penduduk di perbatasan tetapi malah ditanggapi dengan sikap tak acuh dan beranggapan bila memberikan bantuan akan menjadi sumber kesialan bagi siapa saja.

Pada akhirnya desa kecil londo pun di lupakan oleh siapa saja di seluruh penjuru another world.

Sementara perwakilan desa pergi sudah banyak penduduk mati kelaparan, beberapa diantaranya bertahan dengan memakan rumput dan dedaunan hingga semua tumbuhan habis tak tersisa, terakhir peristiwa naas terjadi dimana sudah tak ada makanan tersisa membuat mereka harus memakan daging manusia yang baru saja mati.

Menjijikkan buka kata yang tepat untuk menggambarkan tragedi tersebut melainkan lebih kepada peristiwa yang menyayat hati karena harus mengetahui penderitaan panjang menyiksa dialami oleh penduduk di desa londo.

bila bisa memilih mereka sangat ingin pindah namun keadaan tak memberi kesempatan bagi mereka untuk pergi hingga akhirnya mati.

Karena tidak pernah diadakan upacara pemakaman yang layak roh dari penduduk desa setempat tidak sadar bahwa dirinya telah mati, mereka masih sering menampakkan diri dengan berjalan mengelilingi desa seperti orang normal yang masih hidup.

Di beberapa kesempatan mereka terkadang menampakkan diri di hadapan para kesatria yang melewati desa tersebut hanya untuk meminta makanan, bila si kesatria memiliki niatan baik maka ia akan bisa melihat roh-roh ini dalam wujud manusia normal namun bila ia bersikap buruk maka untuk meneruskan perjalanan mereka tidak akan bisa karena si kesatria akan ikut terjebak di desa tersebut dan gagal dalam misi.

bagi kesatria yang tidak bisa melihat roh-roh tersebut maka akan membuat mereka gagal menuju gunung tarsa karena hati mereka tidak suci dan bersih.

sejauh ini ada seorang kesatria yang berhasil mencapai gunung tarsa bahkan hampir saja membuat ikatan dengan naga namun gagal karena apa yang ia janjikan pada roh penduduk desa londo terlambat sampai seperti yang ia ucapkan, kesatria yang di maksud adalah beatrice, sosok yang dikatakan layak menjadi kesatria terpilih namun gagal karena masalah kecil.

"katakan!! Siapa yang sudah membiarkan kemalangan ini berlangsung?!! Cepat katakan siapa saja mereka!!"

Eden berteriak, amarahnya tiba-tiba memuncak tanpa diketahui apa sebabnya, ia seperti orang gila yang tidak bisa di kontrol dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"eden? Apa maksud mu, tenanglah"

Seru marco mencoba menenangkan eden

"penduduk desa.. penduduk desa ini bertahan hidup dengan memakan bangkai"

Tangis eden tiba-tiba pecah karena tak kuasa harus mengatakan hal yang mengejutkan, tubuhnya tiba-tiba lemas, eden gemetar hebat hingga membuatnya jatuh terduduk dalam isakan tangis yang tak terbendung lagi.

melihat Eden membuat marco dan lucas mendekat, mereka mencoba menenangkannya.

dalam benaknya marco masih tak paham ucapan Eden pun kembali bertanya agar ia memahami situasi mengejutkan ini

"eden, katakan apa maksud dari semua ini, mereka siapa?"

Eden terus terisak ia tak bisa segera menjawab pertanyaan marco meskipun marco sedikit menggoyangkan tubuh eden agar ia segera mengatakan hal yang sesungguhnya.

"penduduk yang bersama kita, mereka semua sebenarnya tidak ada"

Marco semakin tak mengerti dengan penjelasan lucas yang tepat berada di sebelahnya

"apa maksudnya ini?!! Katakan dengan jelas!" marco kembali bertanya dengan suara lantang dan sedikit emosi

"mereka sudah mati"

pendapat Lucas diperkuat oleh arthur yang membuat marco seketika terdiam dan tak bereaksi

"lahan ini adalah pemakaman bagi penduduk yang kala itu sempat dimakamkan sedangkan bagi yang tersisa tidak mendapat pemakaman yang layak"

Tak ada suara terdengar lagi kecuali isak tangis eden yang masih sama seperti awal, mereka seolah merenung tak percaya bahwa penduduk yang mereka tolong tadi adalah roh yang masih bergentayangan di desa ini.

"tapi untungnya berkat eden kita bisa melakukan upacara pemakaman yang layak untuk mereka besok saat bahan-bahannya datang"

Ucap arthur memecah keheningan kala itu sekaligus juga menjadi kabar baik bagi mereka berempat.

"apakah kita akan kembali ke tempat kita tidur sebelumnya? Aku pikir kita tidak harus kembali untuk saat ini"

Ucap marco sedikit gugup dan menggaruk bagian belakang kepalanya, ia tampak seperti takut

"kita akan tinggal disini untuk sementara waktu karena mungkin penduduk desa yang sebelumnya sudah tak bisa dilihat lagi"

Jawab arthur sambil duduk mengistirahatkan kakinya

Ketiganya tak mengetahui bahwa penduduk desa sedang berada di sekitar mereka berdiri mengawasi dan hanya edenlah yang bisa melihatnya, kali ini dalam wujud yang mengenaskan karena beberapa dari mereka terlihat dalam wujud asli seperti beberapa bagian tubuh yang hilang atau di beberapa bagian terdapat darah yang mengalir dari tubuh.

namun eden enggan untuk menceritakannya karena tak ingin membuat rekannya merasa takut dan khawatir karena itulah meskipun ia sendiri tak kuasa membuka mata melihatnya tapi ia berusaha bersikap biasa meskipun masih sedikit menahan tangis.

Bagi eden wujud sesungguhnya roh penduduk desa tidaklah mengerikan, ia malah merasa kecewa karena tidak ada yang mau membantu mereka saat masih hidup sekaligus merasa sedih karena ia tidak dapat membantu meskipun kejadian ini telah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Malam itu mereka berempat tidak tidur sama sekali selain hanya merenung atas musibah yang di alami penduduk desa jadi tak sepantasnya jika mereka terlelap tidur ketika tanah yang mereka injak saat ini telah mengalami banyak penderitaan akibat ketidakpedulian dunia luar.

Waktu terus berlalu dan fajar perlahan mulai menyingsing, meskipun tidak tidur namun eden dan juga rekannya masih terlihat bugar, kini mereka berempat bangkit dari duduknya untuk segera menyambut kedatangan utusan pembawa bantuan pada titik koordinat yang telah arthur kirimkan bersamaan dalam surat eden.

"kita harus menyambut kedatangan utusan pembawa bantuan dari kakak ku"

Ucap arthur yang di sambut anggukan oleh yang lain, mereka pun mulai berjalan menuju lokasi yang dimaksud oleh arthur.

Perkiraan bantuan akan datang adalah pagi hari sekitar pukul 6, meskipun saat ini belum menjelang waktu yang diperkirakan namun akan lebih baik bila mereka menunggu di tempat tersebut agar bisa segera melakukan upacara pemakaman untuk penduduk desa.

Ketika berjalan menuju titik koordinat sebenarnya penduduk desa yang semula hanya berdiri di lahan pun kini mengikuti eden dan rekannya pergi namun hal ini hanya disadari oleh eden sendiri saja sehingga sesekali eden menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang memastikan keberadaan penduduk desa.

Tepat setelah sampai di titik koordinat gate yang telah ditentukan terlihat cahaya yang begitu terang muncul, hal ini menandakan bahwa pintu gate baru sedang terbentuk. desa Londo merupakan wilayah yang baru akan di kunjungi sehingga butuh waktu agar bisa membuat gate seakurat mungkin seperti arahan pangeran arthur.

Meskipun gate merupakan pintu khusus yang di buat dengan kekuatan sihir namun juga bisa memiliki limit bila harus digunakan disebuah tempat yang sama sekali baru dan belum pernah di datangi oleh siapapun.

Setelah 30 menit menunggu akhirnya gate terbentuk dan segera setelahnya pasukan keluar dari gate tersebut, jose memimpin pasukan dengan membawa perbekalan seperti yang diperintahkan raja louise.

Arthur segera menyambut kedatangan jose di ikuti dengan eden, lucas dan marco yang turut memberikan salam.

"hamba datang melaksanakan perintah raja louise, sesuai dengan surat yang di kirim sebelumnya hamba telah membawa bahan-bahan yang dibutuhkan, lalu kami harus meletakkan dimana yang mulia?"

Sambil menunjukkan bahan-bahan yang di bawa dari the great aztec, tampak jelas bahwa jose membawa segalanya dengan lengkap

"ikuti aku, kita akan meletakkannya di sebelah sana.."

Jawab arthur sambil menunjuk ke arah perumahan namun sebenarnya yang ia maksud adalah lahan kosong di balik bangunan tersebut dan jose pun segera memerintahkan pasukannya untuk membawa ke tempat yang telah di tunjuk oleh pangeran arthur.

Lucas dan marco bertugas menunjukkan tempat yang di maksud oleh arthur, sedangkan eden, artur dan jose berjalan di belakang rombongan sambil berbincang kecil sekedar menanyakan kabar karena sudah lama jose tidak bertemu dengan eden secara khusus akibat tugas di kerajaan dan tak sempat mengunjungi Eden ketika menempuh pendidikan di kuil suci.

Selama berjalan tak nampak ada keanehan kecuali rumah-rumah yang terlihat kumuh dan tak berpenghuni bahkan dapat dikatakan sudah rusak tak layak untuk di huni, hal ini membuat rasa penasaran jose muncul hingga ia pun memberanikan diri untuk menanyakan pemandangan tak biasa tersebut,

"oh iya, kenapa dari tadi hamba tidak melihat penduduk yang tinggal di desa ini? Atau mungkinkah mereka masih beristirahat?"

Tanya jose pada eden dan juga pangeran arthur, pertanyaan ini membuat eden sedikit merasa tak nyaman karena ia sendiri belum bisa memberitahukan kebenarannya, lalu arthur lah yang menjawab pertanyaan tersebut.

"mereka semua sedang berkumpul di tempat yang ku tunjuk sebelumnya"

"ohh jadi begitu, baiklah hamba akan melayani mereka dengan baik nanti"

Tanpa menaruh curiga lagi jose pun puas atas jawaban yang di ucapkan oleh pangeran arthur dan terus berjalan mengikuti arah yang di tunjukkan oleh lucas juga marco di depan rombongan.

Sesampainya di tempat yang di tuju, pasukan pun segera menurunkan bahan-bahan persediaan baik berupa makanan, pakaian, juga pupuk untuk lahan pertanian.

Namun ada hal yang membuat jose bingung bukan kepalang karena tak ada seorang pun disana melainkan hanya kayu-kayu yang tertancap di tanah, padahal ia sudah bersiap untuk memperkenalkan diri pada penduduk desa tersebut.

Melihat respon jose ini membuat arthur kembali menjelaskan,

"penduduk desa disini, mereka semua berada di lahan ini, terkubur puluhan tahun lalu karena bencana kekeringan"

Arthur kembali melanjutkan ceritanya secara mendetil mengenai kemalangan yang menimpa penduduk desa londo yang diakibatkan oleh ketidakpedulian anotherworld terhadap kondisi desa ini, mendengar penjelasan arthur membuat jose merasa begitu menyesal atas musibah yang terjadi tanpa bisa membantu.

"lalu apa yang akan kita lakukan dengan bantuan yang hamba bawa yang mulia?"

Tanya jose pada arthur

"kita akan melakukan upacara pemakaman yang layak untuk penduduk desa disini berdasarkan tradisi yang biasa kita jalankan di the great aztec, mungkin tampak terlambat tetapi kami berempat sangat berharap arwah penduduk desa bisa beristirahat dengan tenang"

Segera setelahnya pasukan mempersiapkan segala kebutuhan upacara seadanya, mereka menata makanan dan pakaian dengan rapih dan beruntung dalam perbekalan tersebut terdapat dupa sehinga mereka bisa melakukan upacara pemakaman dengan layak.

Upacara pun di mulai, sebagai seorang yang memiliki kedudukan paling tinggi sekaligus pernah menempuh pendidikan teologi di kuil suci maka arthurlah yang akan memimpin jalannya upacara, sedangkan yang lain berada di belakang arthur mengikuti segala prosesinya.

Di mulai dengan membakar dupa bersamaan dengan doa-doa yang dilantunkan kemudian diakhiri dengan pengiraman air di sekitar tempat upacara berlangsung, seketika itu pula roh penduduk desa menampakkan dirinya di hadapan mereka.

Tersenyum bahagia demikianlah yang tampak dari roh penduduk desa, mereka pun sedikit membungkuk seolah mengucapkan terimakasih karena telah di antar dengan pemakaman yang layak kemudian roh penduduk desa perlahan lenyap menyerupai kupu-kupu yang terbang ke langit.

Bagi yang menyaksikan kejadian ini di lokasi merasa sangat takjub dapat mengantar roh pergi dengan tenang, mereka pun terpaku melihat ke langit, begitupun selimut dan makanan yang tersaji ikut lenyap di hadapan mereka.

Setelah itu kupu-kupu emas muncul mengalihkan perhatian semua orang untuk mengikuti arah terbang yang tak lain menuju ke arah eden, kupu-kupu tersebut mengeluarkan cahaya begitu indah dan lantas berubah menjadi kepingan logam berwarna emas pula, kini logam tersebut telah berada di tangan eden.

Melihat logam ini membuat jose takjub sekaligus teringat akan sesuatu,

"logam tersebut hamba pernah melihat nyonya anna lewis memilikinya, fungsi dari logam ini sebagai kunci untuk masuk ke tempat naga api berada"

Penjelasan jose ini langsung membuat eden, arthur, lucas dan marco mengerti akan kegunaannya nanti.

Upacara pemakaman telah selesai, sebelum pergi jose memerintahkan pasukan untuk menyebar pupuk yang tersedia di seluruh desa agar suatu hari nanti bila hujan datang bisa membuat tanah di sekitar menjadi subur dan di tumbuhi tanaman meskipun jose tidak tau kapan hal tersebut akan terjadi.

Jose dan pasukan pun berpamitan untuk segera kembali ke the great aztec, kejadian hari ini akan ia sampaikan pada raja louise yang kini tengah menanti kabar perkembangan misi yang sedang dilaksanakan oleh eden.

"karena segala urusan telah selesai sepertinya kita juga harus bergegas melanjutkan perjalanan"

Ucap marco sambil merenggangkan tubuhnya, tiba-tiba eden terjatuh namun dengan sigap arthur berhasil menopang tubuh mungilnya itu.

Hal ini sontak membuat lucas dan marco terkejut lalu berlari mendekat pada eden, mereka begitu khawatir bila terjadi hal buruk pada eden.

"eden"

Sambil menggoyangkan tubuhnya dan sedikit memukul-mukul pipinya namun eden tetap tak sadarkan diri membuat ketiganya semakin menjadi khawatir.