Kuburan tua terbungkus semak ilalang, entah siapa pemiliknya. Grisella menemukan kuburan tua itu bersama Wenny secara tidak sengaja. Kedua mahasiswa itu tergabung dalam kelompok pencinta alam yang sedang melakukan pendakian di Gunung Salak. Mereka tertinggal oleh teman-teman lainnya, tersesat arah dan akhirnya menemukan kuburan tua berbatu nisan hitam, keropos dan berlumut.
Sinar matahari sore tak bisa menembus terang ke tanah di sekitar lereng tersebut, karena terhalang ke tanah di sekitar lereng tersebut, karena terhalang rimbunnya dedaunan di hutan yang berkesan angker itu. Namun demikian, sepasang mata beningnya Grisella sempat menangkap adanya benda yang mencurigakan hati.
"Kita kembali menyusuri jalan setapak tadi aja, Sel." usul Wenny.
Gadis berambut panjang ini kelihatan lebih cemas ketimbang Grisella yang tampak tegang karena berpikir, bukan karena di bayang-bayangi rasa takut.