Kisah sejati yang di angkat dalam rubrik 'Anak ku Sayang' itu memang mengharukan pembaca, tapi juga menimbulkan kengerian tersendiri. Pembaca mana pun akan merinding bulu kuduknya jika membayangkan kata-kata dan harapan Ryan itu menjadi kenyataan.
Pembaca juga ikut geram atau bahkan menjadi benci kepada si pelaku tabrak lari itu, terutama setelah membaca komentar para tetangga dan orang-orang yang mempunyai perhatian khusus terhadap kasus kematian Sange. Pada umumnya mereka melontarkan kecaman habis-habisan yang bertujuan mengutuk pelaku tabrak lari tersebut.
Untung saja tulisan hasil wawancara itu tidak di baca oleh Mosan. Tapi istri Mosan justru membacanya karena ia memang langganan majalah tersebut. Arien membaca majalah itu pada saat menjelang tidur malam. Mosan belum tidur, tapi ia berbaring di ranjang sambil mengusap-usap punggung Dinda yang sejak tadi belum bisa tidur seperti biasanya.