Dalam hal bercinta, Eva ingin unjuk rasa bahwa ia lebih jago bermain cinta ketimbang Mirah. Hal itu di buktikan dengan keterampilan tangannya yang dalam waktu singkat telah mampu melepas apa yang melekat pada Julio.
"Jul… oh, uduk sini! Naik…!" kata Eva sambil menyisihkan peralatan make up yang ada di meja rias itu.
Julio pun duduk di meja tersebut dan mengerang-ngerang panjang karena Eva mengecup lutut Julio, merayap kecupan itu ke paha dan bagian lebih atas lagi.
Eva tak bisa bersuara lagi, dia sibuk menciptakan desiran-desiran yang melayangkan jiwa Julio. Desiran-desiran itu semakin cepat, dan lebih cepat lagi, sampai akhirnya Julio terpekik dalam keadaan urat-uratnya mengejang kaku.