Sambil melangkah di terkam duka, Mirah mencoba mencari jalan keluarnya. Haruskah ia ceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada wajahnya? Oh, jangan! Julio bisa lari ngibrit. Lebih parah lagi. Ia harus bertahan menyimpan rahasia itu. Setidaknya, dengan modal kecantikan yang ada, hati Julio masih bisa di luluhkan, jika marahnya telah reda.
Tapi, sementara ini ia harus memberi alasan apa kepada Julio? Jelas-jelas Julio melihat ia keluar dari penginapan kelar murah. Semua orang tahu kalau penginapan itu sering digunakan untuk membawa perempuan pinggiran jalan.
"Setan!" umpatnya sendiri. "Kenapa akau harus memilih penginapan itu? Padahal banyak penginapan lain yang lebih terhormat, letaknya juga tersembunyi dan… ah, lagi-lagi dalam keadaan panik, otak ku terasa seperti beku sama sekali."