Matahari bersinar cerah memberikan cahaya hangat di pagi hari. TianJin masih berbaring di ranjangnya diselimuti oleh sehelai selimut tipis.
Tanpa sadar pemuda berambut biru, Shui YinChe masuk ke kamar TianJin. Ia menatap tajam ke arah TianJin. Dilihat nya TianJin yang masih terbaring di ranjang itu. Shui YinChe pun langsung mengeluarkan sihir air tipe 1 miliknya yaitu jarum es. Sekumpulan jarum es itu pun mengarahkan ke pemuda berambut merah itu. Wuss... Melesat cepat.
TianJin secepatnya membuka matanya dan menangkisnya dengan gelang api miliknya. Sekumpulan jarum es itu pun mencair dan menetes di tempat tidurnya karena kobaran api yang dikeluarkan dari gelang miliknya itu.
"YinChe! Pagi-pagi begini, kamu mau membunuhku di ranjang ya?" bentak TianJin.
"Ini adalah hukuman, orang yang melanggar disiplin Glasir tidak dapat dimaafkan. Dan kamu juga hampir terlambat masuk ke kelas. Bukannya kamu seharusnya berterima kasih kepadaku karena telah membangunkanmu?" ucap YinChe dengan nada datar.
"Aku sudah tahu! Buruan pergi! Aku mau ganti baju!" ucap TianJin.
Pada saat YinChe sudah mau melangkah keluar. Tiba-tiba TianJin menahannya dan berkata "Eh, tunggu. Apakah kamu juga menggunakan cara membosankan ini terhadap Seira?"
"Tidak perlu saya yang turun tangan, XuanPo sudah mencari dia." ucap YinChe sambil melangkah meninggalkan TianJin.
***
Di kantin sekolah..
Seira yang sedang duduk sambil menyantap kudapannya itu mulai jengkel dengan tingkah Lei XuanPo.
"Ah~ Seira, cuaca hari ini sangat bagus. Mari kita pelukan persahabatan." ucap XuanPo sambil memeluk Seira dari belakang.
XuanPo memandang ke arah makanan Seira dan berkata "Wahh~kamu sedang makan telur gulung ya? Aku suka sekali telur gulung."
Lalu XuanPo pun memegang tangan Seira yang sedang memegang garpu itu. Dengan perlahan diangkatnya tangan Seira kemudian ditancapkannya garpu itu ke telur gulung yang ada di atas piring itu. Kemudian dia mengangkat tangan Seira yang memegang garpu berisi telur gulung itu dengan perlahan keatas dan mengarah ke mulut pemuda berambut ungu itu. XuanPo mengigit telur gulung itu dengan perlahan sampai habis."
"Hmm.. Enak sekali." ucap XuanPo yang masih mengunyah telur gulung itu.
"Hei! Kamu kan punya tangan kenapa menggunakan tanganku untuk menyuapimu!?" Ucap Seira dengan wajah merona.
"Hehe.. Bukannya kelihatan lebih bersahabat jika begitu?" jawab Xuanpo.
Sesaat kemudian, LingYue datang menghampiri mereka berdua dengan membawa piring yang berisi telur gulung. Semua gadis di kantin terpesona dengan kehadiran LingYue.
"Selamat pagi, XuanPo, Seira." sapa LingYue dengan lembut.
"Apa kamu sudah terbiasa dengan mereka?" tanya LingYue sambil duduk di sebelah Seira.
"Lumayan." jawab Seira singkat.
"Seira pelajaran pertamamu, apa ya?" tanya LingYue.
"Hmm.. Kalau tidak salah pelajaran cara pembuatan gulungan ajaib." jawab Seira.
"Kebetulan sekali, saya juga pelajaran ini." ucap LingYue tersenyum.
Gadis-gadis di kantin itu mengerumuni meja Seira. Dan memandang wajah LingYue yang menawan itu.
"Wah, lihat. Senyuman LingYue manis sekali." ucap salah seorang gadis.
XuanPo pun menyelah dan berkata "Wahh.. LingYue, kamu benar-benar orang terpopuler di akademi ini dengan pesona yang tidak terkalahkan!"
"Hmm.. Begitulah." ucap LingYue sambil membanggakan dirinya.
XuanPo yang cerdik itu dengan cepat mencuri telur gulung milik LingYue saat LingYue sedang tidak memperhatikan.
"Nyam.. Nyam... Enak sekali! Hahaha. .. Kali ini aku berhasil mendapatkan telur gulung yang ada di piring LingYue." ucap XuanPo sambil mengunyah telur gulung itu di dalam mulutnya.
"Huh! Orang terpopuler di akademi? Sungguh sesuai dengan namanya!" ucap Seira yang tertawa saat melihat telur gulung milik LingYue dicuri oleh XuanPo.
LingYue kemudian memegang beberapa helai rambut Seira yang panjang dan terurai itu dan berkata "Hei, ngomong-ngomong. Sejak kapan kamu teepengaruh oleh XuanPo?"
Seira terdiam sesaat sambil memandangi wajah pemuda itu. Bulu mata yang panjang dan alis mata yang tidak begitu tebal memuat nya menjadi sangat menawan. Pantas saja banyak gadis yang terpikat olehnya karena wajahnya yang begitu menawan.
Blush.. Wajah Seira dan LingYue pun merona karena saling menatap dengan waktu yang cukup lama.
"Uhmm. Maaf." ucap LingYue sambil meletakkan kembali helaian rambut Seira.
Para gadis-gadis di kantin menatap tajam ke arah Seira. Mereka cemburu seolah-olah Seira telah merebut pangeran mereka.
"Huh, siapa gadis itu? Berani-beraninya dia!" ucap gadis lain.
Melihat tatapan para gadis itu yang seakan ingin membunuhnya, Seira pun berbegas pergi meninggalkan ruang kantin sekolah.
"Sepertinya kelas sudah mau dimulai. Aku ke kelas dulu. Kalian nikmati lah makanan kalian." ucap Seira kepada LingYue dan XuanPo.
***