Laki-laki tadi tidak mungkin Rendi, Rendi tidak sekasar itu. Lagipula dia sudah meninggal tidak mungkin ia bisa hidup lagi. Dian menghela nafasnya dan mengecek tabletnya. Untung saja tidak rusak. Iapun berjalan kembali sebelum kemudian menengok ke arah taman sekolah menemukan perempuan itu ada di sana. Rambut perempuan itu tampak tergerai dan dia tampak bicara dengan para murid yang tampak di suruh untuk mengambil air selokan, dedaunan yang masih hijau tapi gugur dari tumbuhannya dan sedikit lumpur.
Ia tidak menyangka akan bertemu dengan perempuan yang tidak ingin ia temui lagi ini. Di datangi oleh anak perempuan itu setiap malam dalam mimpinya sudah cukup buruk tapi bertemu dengan Aileen jauh lebih buruk lagi.
"Ini semua mau di periksa pake mikroskop bu?"
Mendengar perkataan salah satu muridnya Aileen tampak menganggukan kepalanya. Iapun tertawa kecil melihat salah satumurid perempuannya yang tampak jijik mengambil air kotor dari dalam selokan.