Mendengar perkataan Aksa keduanya tentu terkejut, Adnan jarang sekali marah apalagi mengamuk. Rei tahu Adnan selalu berusaha mengendalikan emosinya agar ia tidak berakhir menyakiti orang lain karena tenaganya yang besar. Rei belum pernah melihat Adnan bena-benar marah sebelumnya atau melihat saat ia meggunakan kekuatannya secara full tapi mensengar hal ini ia mulai merasa khawatir.
"Di mana dia mengamuk Aksa?"
Aksa menghela nafasnya mendengar pertanyaan Rei dan menjawab dengan jujur.
"Di markas utama. Untung aku bisa nenangin dia sebelum dia buat kerusakan besar. Kalau gak seluruh gedung bisa runtuh..."
"Adnan sekuat itu?..."