Chapter 1 (part 4)
"Sialan,aku benar-benar lupa akan hal itu!!!" ucap Julio yang mulai sedikit panik karena belum menentukan pilihan eskul apa yang akan di ikutinya.
"Heh!? Kamu serius, belum menentukan eskul apa yang akan kamu ikuti??" tanya Selvia.
Julio pun mengangguk
"Kalau kamu herry??" tanya Selvia.
"Kalau aku akan mengikuti eskuk futsal mungkin," jawab Herry.
Julio pun masih terdiam dan wajahnya terlihat sangat kahwatir.
"Sial,bagaimana ini... bisa-bisa aku terkena masalah," kata Julio sambil mengepalkan tanganya.
Selvia pun memegang tangan Julio.
"Tenang saja,besok adalah hari perekrutan untuk semua eskul,nanti aku akan membantumu untuk mencari eskul yang cocok untuk mu," kata Selvia yang memcoba menenangkan Julio.
Mata mereka pun bertemu, Julio yang melihat matanya dan senyumanya, membuat jantungnya berdegup kencang.
Julio pun melepaskan tanganya dari genggaman Selvia.
"I-iya terima kasih," kata Julio yang masih merasakan jantungnya berdegup kencang.
Herry yang melihat Julio dan Selvia berpegangan tangan sebelumnya hanya bisa menatap mereka lalu memalingkan wajahnya.
"(Seandainya kau tidak mengalami hal itu, mungkin sekarang kau bisa merasakan jatuh cinta dan hidup bahagia)" ucap Herry di dalam hatinya.
"Hey kalian, ingin disini terus ?? ayo kembali ke kelas." Ajak Herry sambil berjalan meninggalkan mereka.
"Eh Herry !!! Tunggu," Ucap Julio lalu mengejar Herry.
Selvia pun mengikuti mereka dari belakang dan terus memegangi kedua tanganya dan menaruhnya di dadanya seperti sedang bersyukur.
.
...
Saat di lantai 2 gedung sekolah sma 1.
"Sudah sampai disini dulu ya," Pamit Selvia.
"Oh iya,kau itu kelas apa??" Tanya Julio.
"Aku ??... Umm,kelas 11-B" jawab Selvia.
"Oh begitu,kalau begitu sampai jumpa," kata Julio sambil berjalan ke lorong kelasnya.
Selvia pun tersenyum.
"Kuharap kau cepat sadar, Julio," Selvia pun berbalik dan berjalan menuju kelasnya.
Saat sampai di kelas,Julio dan Herry di sambut oleh siswi yang sebelumnya pernah bertengkar dengan salah satu seorang siswa.
"Hai Julio," sapa siswi itu.
"Ada apa??" tanya Julio dengan dinginya.
"Ayolah jangan dingin begitu,aku belum memberitahu namaku," Kata siswi itu sembari tertawa kecil.
"Oh begitukah??" tanya Julio.
"Iya...Namaku Jessica dan ini teman ku namanya ellie,"
"Senang berkenalan dengan mu Julio," kata Ellie sambil sedikit malu-malu.
"Kami harap, kami kita bisa berteman baik dengan mu," Kata Jessica sambil memegang tangan Julio.
Julio pun melepaskan tanganya dari genggamanya.
"Iya, kalau begitu aku duduk dulu, permisi," ucap Julio lalu pergi menuju kursinya.
Julio pun duduk sambik menatap tanganya.
"Kau kenapa Julio??" tanya Herry.
"Ah tidak, hanya saja aku sedikit berfikir... Tidak, lupakan saja," kata Julio lalu memandang keluar jendela.
.
...
Sore hari pun tiba, sudah waktu nya seluruh siswa smp dan sma pulang kerumah mereka.
Herry pun meregangkan tubuhnya.
"Hey Julio, mau jalan-jalan dulu sebelum pulang ??" ajak Herry.
"Umm...entahlah," jawab Julio.
"Hey ayolah, besok kan hanya perekrutan seluruh eskul, pasti tidak ada pelajaran sampai siang hari," Herry pun memaksa Julio untuk menurutinya.
Akhirnya Julio pun tunduk kepada Herry atas ajakanya itu.
"Iya iya, tapi nanti aku ajak Chelsea juga, mungkin saja dia mau ikut," kata Julio sambil menghela nafas.
"Nah gitu dong," ucap Julio sambil tersenyum.
.
...
Julio dan Herry pun keluar gedung sekolah dan bertemu Chelsea di depan gerbang sekolah.
"Kakak lama!! Aku capek nunggu tau!!" kata Chelsea yang memarahi kakaknya yang terlambat.
"Maaf maaf, lain kali aku tidak akan membuatmu menunggu," kata Julio sambil mengelus kepala Chelsea.
"Oh iya Chelsea, mau ikut kami jalan-jalan??" Tanya Herry.
"Jalan-jalan?? Kemana??" Tanya Chelsea.
"Kemana saja asal tidak terlalu jauh, aku bosan kalau langsung pulang," kata Herry yang memcoba meyakinkan Chelsea.
"Jadi kau hanya mementingkan dirimu saja ya," ucap Julio sambil memandang dingin Herry.
Herry pun tertawa kecil.
"Ayolah kali ini saja kau yang menghiburku," ucap Herry sambil merangkul Julio.
"Terserah kau saja lah," kata Julio.
"Jadi,kau mau??" tanya Herry sambil menengok kearah Chelsea.
"Yaa... jika kakak ikut, aku juga ikut," kata Chelsea.
"Yasudah kalau begitu ayo—."
"Heii, tunggu!!!" teriak seseorang.
Mereka pun menengok kebelakang dan melihat Selvia sedang melambaikan tanganya.
Selvia pun menghampiri mereka.
"Oh Selvia, ada apa??" tanya Herry.
"Boleh aku pulang bersama kalian??" tanya Selvia.
"Memangnya kita searah??" tanya Julio.
"Aku hanya sampai persimpangan utama kok," ucap Julio dengan nada memohon.
"Ya sudah kalau begitu, tapi kami mau jalan-jalan sebentar," kata Herry.
"Jalan-jalan?? Boleh aku ikut??" Tanya Selvia.
Herry pun memansang Julio, namun Julio hanya mengangkat pundaknya.
"Tapi, nanti kamu pulangnya malam loh," ucap Herry yang memperingatkan Selvia.
"Tidak apa-apa, lagipula di rumah ku sedang tidak ada siapa-siapa," kata Selvia memastikan keadaanya.
"Ya sudah kalau begitu," kata Herry.
Selvia pun menatap Chelsea yang bersembunyi dibalik Julio,
Julio yang sadar akan hal itu akhirnya memperkenalkan mereka berdua.
"Ah, Selvia ini adikku Chelsea. Chelsea ini teman baru kakak namanya Selvia," kata Julio yang memperkenalkan mereka berdua.
"Ooh, kamu itu ketua osis dari smp itu kan, ternyata kalau dari dekat kamu sangat imut ya," kata Selvia yang mencoba merebut hati Chelsea.
"I-iya terima kasih," kata Chelsea sambil malu-malu.
"Yasudah kalau begitu ayo, kita pergi," ajak Herry.
Mereka pun pergi jalan-jalan, di setiap jalan mereka semakin akrab, hingga tidak ada rasa canggung lagi diantara mereka.
Malam hari pun tiba, akhirnya selvia berpisah dengan mereka di persimpangan utama.
"Sampai disini dulu yaa,Sampai bertemu di sekolah !!!" kata Selvia sambil melambaikan tanganya.
Julio dan yang lainya pun melambaikan tanganya juga.
Terlihat Selvia tersenyum lalu berlari menuju rumahnya.
"Yaa, tadi menyenangkan juga ya," kata Herry
"Iya," ucap Julio singkat.
"Kalau begitu ayo pulang," ajak Herry.
Julio masih terdiam.
"Kak, ada apa??" tanya Chelsea.
"Tidak,hanya saja teringat seseorang... tapi... ah lupakan saja, ayo pulang," kata Julio sambil merangkul adiknya.
"(Lagi-lagi aku merasa kebingungan dengan perasaan ini,genggamanya... apa aku pernah merasakanya?? Aku tidak tahu, siapa dia sebenarnya)" Kata Julio dalam hati yang teringat tanganya sedang di genggam Selvia.
.
...
Herry pun sudah pulang, sementara Julio dan Chelsea baru sampai di rumah mereka.
"Oh iya, kakak sudah menentukan eskulnya??" tanya Chelsea.
"Belum, nanti besok kakak akan mencarinya," kata Julio.
Chelsea pun nampak khawatir dengan kakaknya.
"Tenang saja, Kak Herry dan Kak Selvia akan membantu Kakak kok, kamu jangan kahwatir ya," ucap Julio sambil menhelus kepala adiknya itu.
Chelsea pun tersenyum,rasa khawatirnya hilang ketika kakaknya mengelus kepalanya.
"Iya," ucap Chelsea dengan senyumanya.
Hari pun berakhir, esok Julio harus berusaha menemukan eskul yang cocok denganya agar tidak terkena masalah.
To be continue.
======================