Chereads / Kaisar Dewa / Chapter 6 - Lin Ningshan

Chapter 6 - Lin Ningshan

Zhang Ruochen, Selir Lin dan juga pelayan Yun menggunakan transportasi zaman kuno yakni kereta yang ditarik oleh kuda bertanduk. Mereka meninggalkan Istana Yunwu.

Berbeda dengan kereta kuda pada umum nya, kuda bertanduk adalah sejenis binatang buas dengan tanduk di kepala. Kuda-kuda itu terlihat seperti anak gajah yang memiliki tinggi tiga meter dan dapat bergerak lima kali lebih cepat daripada kuda-kuda biasa. Kuda bertanduk yang kuat dapat berlari sejauh 3000 mil per hari.

Tanpa menyadari seberapa kencang kuda-kuda bertanduk itu berlari, tiba-tiba mereka menjadi lambat dan akhirnya berhenti.

Setelah turun dari kereta kuno, Zhang Ruochen menatap ke arah dua penjaga gerbang istana. Di tengah gerbang istana itu tertulis dua karakter dalam huruf China yang berbunyi "Kediaman Lin!"

Tentu saja ia terkejut sebab nama ibunya adalah juga "Lin"!

Setelah melihat-lihat kemegahan dari bangunan tersebut, sepertinya keluarga Lin bukan berasal dari orang-orang biasa.

"Jika ibuku berasal dari keluarga terhormat, mengapa ia tidak mendapat dukungan dari keluarga nya ketika ia ditimpa masalah sampai-sampai mereka terus menghinanya bahkan di kediaman nya sendiri – Kediaman Komandan Pangeran?"

Pasti ada cerita di balik itu semua.

Sesaat kemudian, Selir Lin turun dari kereta kuno. Ia melihat gerbang istana yang menjulang tinggi, dimana ia merasakan dua sekaligus; perasaan akrab juga asing. Lalu ia berkata "Chen-er, aku menduga bahwa kau sudah tidak sabar bertemu Ningshan! Sekarang, kau telah mendapatkan Tanda Suci dan Ibu percaya bahwa kau dan Ningshan memiliki kedekatan yang spesial. Jangan sia-sia kan kesempatan ini!".

Zhang Ruochen sama sekali tidak mengerti siapa kah Lin Ningshan itu. Ungkapan yang dikatakan oleh Selir Lin dan pelayan Lin sungguh aneh.

Selir Lin beranjak masuk, kemudian di ikuti oleh Zhang Ruochen dan pelayan Yun di belakangnya.

Biasa nya ketika seorang Selir datang ke istana pastilah ada pesta penyambutan atau semacamnya. Namun yang terjadi adalah seorang pelayan tua yang menyambut kedatangan Selir Lin dan Zhang Ruochen.

Selir Lin dibimbing menuju ke ruang tengah istana oleh seorang pelayan tua dan meninggalkan Zhang Ruochen juga pelayan Yun di pintu luar. Terdapat dua penjaga yang menemani mereka.

Zhang Ruochen merasakan bahwa ada sesuatu yang telah terjadi, tetapi ia kesulitan untuk mencari informasi atas itu. Untuknya, tidak ada lagi yang bisa ia lakukan kecuali diam.

"Pangeran Kesembilan, mengapa kau tidak menemui Ningshan? Ia mestinya berada di Lapangan Istana, tempat biasa anak-anak muda istana berlatih bela diri." kata pelayan Yun.

Zhang Ruochen menjadi semakin penasaran dengan siapa gadis bernama "Ningshan" ini, sebab Selir Lin dan Yun berkali-kali menyebut namanya. "Mungkin sebaiknya aku bertemu dengan dia" batin Zhang Ruochen.

"Oke! Mari kita pergi ke Lapangan Istana", Zhang mengangguk...

Sampailah di dalam istana keluarga Lin.

Di aula kuno, ada Lin Fengxian, pemimpin Keluarga Lin yang sedang duduk di kursi raja.

Ia berkumis dan berumur sekitar 30 tahun. Ia nampak sedang menatap Selir Lin yang duduk di depannya, "Pangeran Kesembilan adalah generasi penerus Kediaman Komandan Pangeran. Meski ia telah mendapatkan Tanda Suci, ia meski harus pergi ke Perpustakaan Buku yang berada di Kediaman Komandan Pangeran untuk belajar tentang latihan kemampuan. Selir Lin, lalu mengapa kau meminta itu dan datang kemari?"

Selir Lin menggigit bibirnya lalu, "Aku tidak meminta, tetapi memohon kepadamu kakak. Dapatkah kau memberikan Chen-er sebuah buku tentang latihan kemampuan, sebab walau bagaimana pun dia masih keponakan mu."

"Braak!"

Dentum suara meja yang digebrak oleh Lin Fengxian yang seketika menjadi marah, " Sekarang kau membutuhkan aku? Berani nya kau datang dan bicara tentang keluarga! Tiga tahun lalu, aku pergi ke Kediaman Komandan Pangeran dan memohon kepadamu. Mengapa kau tidak menolong keponakanmu, Chenyu? Kau tahu bahwa Chenyu adalah anak kandungku dan menjadi seorang jenius dalam Keluarga Lin sejak satu abad terakhir. Ia tentu akan selamat jika kau membantu ku dan memohon kepada Komandan Pangeran, tetapi kau tidak melakukannya…"

"Tiga tahun lalu, Aku…" Selir Lin tak kuasa meneruskan kalimat nya dan mulai menangis. Ia sungguh ingin menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Namun, Lin Fengxian memotong ucapan nya dengan berkata, "Pergi! Keluarga ini telah memutuskan hubungan dengan mu sejak saat itu. Jangan pernah kembali lagi, Selir Lin."

"Bruk!"

Selir Lin seketika berlutut dan menangis tersedu-sedu, "Kakak, bagaimana bisa kau begitu tega? aku ingin bertemu ayah."

"Ayah pergi ke Omen Ridge. Ia akan tinggal di sana selama tiga bulan. Kau tidak dapat menemuinya sekarang ini," Lin Fengxian berkata dingin. "Satu hal lagi, Pangeran Ketujuh dan Lin Ningshan akan bertunangan dalam waktu dekat. Tolong katakan pada Pangeran Kesembilan untuk menjauhi Ningshan mulai saat ini."

Selir Lin menjadi semakin kalut, "Kau tahu bahwa Chen-er sangat mencintai Ningshan. Jika saja ia tahu tentang pertunangan mereka, betapa hancur hati nya? Juga mengapa harus Pangeran Ketujuh?"

Lin Fengxian berkata, "Pangeran Ketujuh mendapatkan Tingkat Tujuh dari Tanda Suci sejak usia tiga tahun. Itu berarti ia adalah seorang jenius! Berdasarkan proses pengolahan bela diri yang ia lakukan saat ini, tidak ada satu ksatria pun yang mampu mengejarnya di Yunwu Commandery ini. Keluarga Lin pasti memiliki masa depan yang cerah jika saja Ningshan menikah dengan dia. Meskipun Pangeran Kesembilan dan Ningshan saudara sepupu dimana mereka saling mencintai sejak kecil tetapi Pangeran Kesembilan hanyalah orang biasa. Ia tidak pernah mendapatkan Tanda Suci meski telah berusia 16 tahun. Itu telah membuktikan bahwa ia tidak akan mampu menciptakan apa-apa dalam hidup nya, bahkan jika ia bersikeras untuk berlatih, ia hanya mampu mencapai Tingkatan Lanjutan di Alam Kuning. Ia betul-betul terlalu lemah bila dibandingkan dengan Pangeran Ketujuh"

...

Selir Lin bertanya, "Apakah Ningshan mau menerima lamaran dari Pangeran Ketujuh? Apakah ia akan bahagia jika pernikahan nya adalah demi kemakmuran keluarga?" Lin Fengxian menatap Selir Lin dan berteriak, "Kau salah! Itu adalah keputusan yang dibuat oleh Ningshan sendiri!"

...

Lapangan Istana Keluarga Lin sangat lah luas. Ukurannya separuh lapangan sepak bola.

Anak-anak muda yang mengenakan jubah hijau tosca dan tergabung dalam ksatria Seni Bela Diri Keluarga Lin, mereka nampak sedang berlatih teknik bela diri di Lapangan Istana. Beberapa dari mereka berlatih teknik pukulan, teknik-teknik pedang dan yang terakhir, berlatih menggunakan Broadsword.

Beberapa di antara mereka adalah para elit dari Keluarga Lin dan mereka-meraka yang telah mendapatkan Tanda Suci. Mereka semua berlatih di bawah komando para ksatria senior yang memiliki aura yang berbeda.

Zhang menganggukkan kepala dan berkata pada dirinya sendiri. "Keluarga Lin pasti adalah keluarga yang terhormat di Yunwu Commandery."

Tiba-tiba, Zhang Ruochen melihat seorang gadis yang ramping dan cantik.

Gadis itu seperti nya masih berusia 14 atau 15 tahun tetapi telah memiliki bentuk tubuh yang ranum, alis yang tebal, mata yang jernih, serta kulit yang bersih. Sungguh gadis yang menawan!

Ia menggenggam sebilah pedang yang diselimuti sinar tipis berwarna hijau tosca. Aura yang memancar dari Pedang Napas mengelilingi tubuhnya saat ia berjalan. Itu terlihat seperti seekor angsa yang anggun atau sama cantiknya dengan naga yang terbang di angkasa. Itu terjadi sebab ia telah menguasai teknik pedang.

"Kilatan aura yang mengelilingi tubuh nya telah dilepaskan. Itu adalah teknik yang diberi nama Pedang yang Mengikuti Hati. Gadis itu memiliki kemampuan Seni Bela Diri dan telah mencapai Tingkat Medium dari Alam Kuning, yang mana ia mestinya lebih kuat daripada Pangeran Kedelapan." batin Zhang Ruochen.

"Woah! Apakah itu Pangeran Kesembilan? Apa yang membuatnya berkunjung ke Kediaman Lin?" ucap salah satu ksatria muda dari Keluarga Lin saat melihat Zhang Ruochen yang berdiri di luar Lapangan Istana dan tersenyum ke arahnya.

"Dia datang pasti untuk menemui saudari Ningshan. Betapa sialnya! Saudari Ningshan tidak ingin bertemu lagi dengan nya."

"Aku dengar ia telah mendapatkan Tanda Suci."

"Mhmm! Ia tidak mendapatkan Tanda Suci sampai usia 16. Apakah ia bisa memiliki pencapaian yang lebih? Jika saja ia bukan saudara sepupu Ningshan, ia sungguh tidak punya kesempatan untuk berada di sini"

"Aku dengar bahwa Ningshan akan bertunangan dengan Pangeran Ketujuh dalam waktu dekat. Sungguh pasangan yang sempurna!"

"Hey! Bukan kah Pangeran Kesembilan selalu mencintai Ningshan. Bisakah mau menebak seperti apa ekspresi wajah nya ketika ia mengetahui berita ini?"

Semua ksatria muda di Keluarga Lin berhenti berlatih dan menatap Zhang Ruochen yang berdiri di luar Lapangan Istana. Mereka menudingnya, lalu mulai berbisik dan mencemoohnya.

Lin Ningshan juga berhenti berlatih dan menatap Zhang Ruochen, ia melambaikan tangan nya sambil menyarungkan Pedang Splendor yang berukuran 5 meter.

Lin Ningshan berjalan mendekati Zhang Ruochen, ia menatap tubuh kurusnya dan berkata, "Kita lama tidak bertemu, saudara sepupu. Aku dengar kau telah mendapatkan Tanda Suci, benar?"

Ketika mereka masih muda, Lin Ningshan dan Zhang Ruochen saling mencintai. Tetapi kemudian, Lin Ningshan telah mendapat Tanda Suci dan mulai menghabiskan waktunya untuk berlatih, dimana ia menjadi jarang bertemu dengan Zhang Ruochen.

Setelah apa yang terjadi tiga tahun silam, ia tidak pernah lagi datang ke Istana Yunwu lagi. Meskipun Zhang Ruochen sakit bertahun lamanya, ia tetap mengunjungi Keluarga Lin untuk menemui nya. Meski dengan pertemuan yang singkat, itu cukup membuat nya senang.

Seiring berjalan nya waktu, ia semakin jarang berkunjung. Ia tidak pernah lagi menemui nya selama enam bulan. Sebab Ningshan selalu berpesan pada pelayan nya untuk mengusir Zhang Ruochen pergi.

"Ternyata ia adalah saudari sepupu ku"

Sesungguhnya, ini kali pertama Zhang Ruochen bertemu dan bertatap muka dengan Lin Ningshan di kehidupan yang sekarang. Maka ia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadapnya. Lalu ia merespon Lin Ningshan dengan santai, "Benar, aku telah mendapatkan Tanda Suci. Tetapi ratu berkata bahwa ini adalah Tanda Suci Tingkat Nol. Oleh karena itu, ini tidak ada apa-apanya bila di bandingkan dengan milikmu."

Lin Ningshan mengangguk, lalu mengusap dagu nya yang lembut dan berkata, "Kau telah menginjak 16 tahun. Mendapatkan Tanda Suci mungkin adalah berkah bagi mu. Kau harus berlatih lebih keras. Meski kau tidak bisa menguasai tingkatan tinggi dari Seni Bela Diri, itu tetap bisa membantu mu meningkatkan daya tahan tubuh dan menyembuhkanmu dari penyakit. Untukmu… setidaknya kau masih bisa menjadi orang biasa."

Zhang Ruochen terlihat sedikit sedih namun mengangguk, "Aku akan berlatih sekeras yang aku bisa untuk dapat mengejar ketertinggalanku atas dirimu"

Lin Ningshan benar-benar tahu bahwa Zhang Ruochen masih mencintainya. Ketika ia mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang, ia semakin yakin bahwa Zhang Ruochen masih sangat mencintai dirinya dan tetap berusaha mendapatkannya.

"Baiklah! Saudara sepupu, proses pengolahanku telah mencapai Tingkatan Medium dari Alam Kuning. Dimana itu cukup dekat dengan Tingkatan Akhir. Maka sepertimu, kau tidak pernah mungkin bisa mencapai Tingkatan Medium. Sebab yang harus kau lakukan adalah berlatih tahap demi tahap. Kau tidak bisa berkata seenaknya dan berharap lebih dari yang kau mampu. Lagipula, kau akan mendapatkan luka yang serius jika ingin menguasai itu," ucap Lin Ningshan, sesuatu yang paradoks.

Zhang Ruochen mengerutkan dahi.

Lin Ningshan menatap Zhang Ruochen dengan simpatik, "Saudara sepupu, satu lagi. Aku berharap kau tidak sedih dan patah hati. Sebab dalam tiga bulan, aku akan bertunangan dengan Pangeran Ketujuh ketika Komandan Pangeran menyelesaikan proses pemurniannya.

"Itu akan menarik! Hehe!"

Semua ksatria muda Keluarga Lin tidak percaya dengan ini. Mereka saling bersitatap satu dengan yang lain. Mereka tidak percaya terhadap reaksi Zhang Ruochen ketika mendengar kabar pertunangan Lin Ningshan.