Ada sebuah lapangan luas yang terbentang sejauh mata memandang di kaki Gunung Takdir.
Pada saat ini, lapangan tersebut dipenuhi dengan para tawanan dengan pakaian compang-camping. Mereka telah melalui berbagai macam cobaan hidup dan tubuh mereka dipenuhi dengan bekas cambuk. Beberapa dari mereka bahkan telah dipenjara dan diperbudak selama seribu tahun.
Ada begitu banyak tawanan di sana sehingga tidak mungkin untuk menghitungnya. Pemandangan itu terlihat seperti lautan manusia.
*CTAS*
Suara cambukan tiba-tiba terdengar.
"Lebih cepat! Kalian hanyalah sekelompok mangsa rendahan. Sekarang adalah momen kalian untuk menjalankan tugas." ujar seorang kultivator dari Klan Tulang. Dia mengendarai sebuah kerangka binatang dan mengayunkan cambuk yang dihiasi dengan kilatan petir. Cambuk itu mengenai tubuh Supreme Saint Manjian.
Cambuk itu diukir dengan sebuah Tanda Dewa khusus di permukaannya. Bahkan tubuh Neverwither tidak bisa menahannya.
*Ctas*