'Pintu'nya penuh dengan mata jahat berwarna kuning dan putih. Matanya pekat dan sama sekali tak berkedip. Meski adanya halangan dari dunia megah, para penyihir, kesatria, dan orang-orang biasa yang melihat ke atas dari tanah merasa pikiran mereka sedang kacau. Mereka nyaris tak bisa mengendalikan kegilaan dalam jiwa dan juga nafsu membunuh yang mendadak menyeruak.
Tangan kiri tubuh asli maltimus tak pulih secepat sebelumnya dan tetap menghilang. Tapi pintu yang kacau dan berdarah-darah terbentuk perlahan. Tentu saja, terlihat pelan jika dibandingkan dengan bagaimana Viken meleburkan neraka purba barusan. Sebenarnya hanya butuh beberapa detik.