Bertahun-tahun kemudian, Aula Pemujaan terlihat sama megah dan indah seperti sebelumnya. Gaya arsitekturnya sangat berbeda dengan gaya Rentato.
Di aula, pelayan sedang menyambut para bangsawan dan musisi untuk konser nanti malam. Saat semakin mendekati waktu dimulainya konser, dia tak terlalu sibuk, jadi dia akhirnya bisa merasa sedikit lega.
Bagi rakyat biasa sepertinya, menjadi pelayan di Aula Pemujaan adalah kesempatan langka. Jika dia bisa bekerja dengan baik, dia mungkin bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari bangsawan atau musisi. Sehingga, dia sangat hati-hati dengan setiap kata yang dikatakan serta setiap gerakan yang dilakukan malam ini.