Sembari mengenakan tuksedo hitam, Kritonia seolah menjadi pengelana waktu yang berkeliaran di dunia yang berbeda. Dia berjalan seenaknya di dimensi beku Lucien seolah barrier dimensi di level itu tak ada apa-apanya baginya.
Sambil memegang pedang yang berkilau, dia melewati jarak panjang yang dibentuk dengan warna hitam, putih, abu-abu hanya dalam satu langkah, lalu berkedip menghilang dan muncul di ujung medan spiritual Lucien, memberikan sensasi seolah waktu melayang tak terkendali dalam keheningan.
Tebasan juga berdampak pada pikiran. Itu adalah kekuatan seorang kesatria legendaris!
Setelah menebas, Lucien merasa segalanya di sekitarnya melambat, bagaikan gerakan lambat dalam film, selain pedang yang membasuh dan mengubur dunia bagaikan kilat.
Dalam selat waktu, bahkan planet akan berjalan ke akhir hidupnya suatu hari nanti!