Pukul 10 malam, hari ketiga di Bulan Gairah, bulan keenam.
Ketika seluruh kota masih tenggelam dalam pesona konser, ketika orang-orang di jalanan masih menggumamkan melodi New Country Symphony dan Ode to Joy, orang-orang yang hidup dalam kegelapan telah kembali pada kehidupan normal mereka, dan kini mereka memanfaatkan kesempatan berkumpul.
Di rumah yang tampak sederhana di Distrik Lili Ungu, sekitar 10 orang sedang berkumpul di bawah tanah. Sebagian besar dari mereka memakai jubah hitam yang sama, sementara beberapa lainnya mengenakan topeng bergambar beruang atau kambing yang biasa dibeli anak-anak di jalanan.
"Hanger, kenapa Tuan Philosopher belum datang?" tanya seorang wanita. Meski dia mengenakan jubah hitam kendor, orang lain bisa tahu kalau bentuk tubuhnya bagus. Biarpun penampilannya demikian, suaranya terdengar manis.
Mereka berdiri di sekitar meja bundar, yang di atasnya terdapat beberapa lilin putih, buku-buku, dan kertas.