Chereads / Manusia Abadi / Chapter 11 - Kaulah Jawabannya

Chapter 11 - Kaulah Jawabannya

Setelah menandatangani kontrak dengan Lu Jiujun, Mo Wuji berada di laboratorium hanya sebentar. Ia sekedar melihat-lihat mesin, dan memahami secara umum bagaimana mesin-mesin itu bekerja. Di sana tidak hanya ada beberapa mesin, namun mesin-mesin itu juga dirawat dengan baik. Meskipun begitu, mesin–mesin ini berbeda jauh dengan mesin yang ada di Bumi. Di laboratoriumnya yang dulu, ia dapat secara langsung mengekstrak dan mencampurkan bahan-bahan penelitiannya dalam jumlah yang ditentukan. Tentu saja, hal itu akan mustahil di sini.

Namun Mo Wuji tidak peduli. Dahulu saat ia berhasil meramu sebuah larutan yang dapat melebarkan meridian, itu bukanlah saat yang kebetulan saja. Meskipun tanpa mesin-mesin yang memadai, dengan kecakapannya yang dibangun berdasarkan ribuan eksperimen, ia akan mampu membuat larutan itu lagi. Kali ini, dengan mesin-mesin ini, ia semakin percaya diri untuk melakukannya.

Entah apapun alasan di balik pengkhianatan kekasihnya dulu, wanita itu tidak akan mendapatkan teknik mengekstraksi bahan-bahan dan meramu larutannya. Karena metode milik Mo Wuji tidak difokuskan di ketepatan kombinasi genetik, melainkan di pengolahannya. Selain itu, ia juga tidak mencatatkan beberapa data krusial, dan beberapa ekstrak tumbuhan-tumbuhan penting. Namun, semua itu masih ada di otaknya.

Tanpa ekstrak tumbuhan-tumbuhan itu, larutannya akan bekerja secara normal. Namun setelah menambahkan ekstrak-ekstrak itu, semua struktur molekulnya akan berubah. Bahkan jika dilakukan tes DNA, hasilnya akan berantakan, karena hasil setiap tes DNA akan selalu berbeda.

Tapi larutan itu masih bisa memberikan efek pembukaan meridian. Bahkan Mo Wuji tidak mengerti logika di baliknya. Hal ini membuat Mo Wuji percaya bahwa sains memang benar-benar misterius. Masih banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dijelaskan dengan sains.

Mo Wuji sudah sangat paham. Mengapa kekasihnya mengkhianatinya, atau mengapa Yan'Er diculik, ia tidak akan pernah mengetahui alasannya jika dirinya tetap tidak memiliki kekuatan. Jika kesialan tetap menimpanya di kehidupan barunya ini dan ia tidak bisa berkultivasi, ia hanya bisa menerima takdirnya.

Namun, sampai ia benar-benar yakin bahwa ia memang tidak bisa berkultivasi, ia tetap akan mencoba setiap kesempatan.

Setelah menandatangani kontrak itu, Mo Wuji mulai berkeliling Kota Rao Zhao. Sebelum menentukan arah penelitiannya, ia harus meneliti permintaan pasar dulu. Obat macam apa yang dapat menghasilkan uang, dan obat apa yang tidak laku? Kedua hal ini adalah yang paling penting untuk diketahui.

Setelah berjalan dari pagi hingga sore, antusiasme Mo Wuji perlahan menurun. Ia tahu bahwa teknologi di dunia ini kualitasnya di bawah teknologi di Bumi, namun bila teknologi itu dipasangkan dengan kemampuannya di bidang biologi, seharusnya mudah saja baginya untuk mengembangkan satu atau dua produk yang laris.

Namun hasil survey itu membuat Mo Wuji mengerti, teknologi di sini memang tidak sebagus Bumi, namun tidak dengan tingkat farmasinya. Variasi kosmetik dan produk kesehatan di sini lebih banyak dari variasi produk di Bumi. Mo Wuji tidak menguji kemanjuran obat-obatan ini, namun karena orang-orang dapat menjualnya secara terang-terangan, hal itu menunjukkan bahwa kualitas produk-produk ini tidaklah buruk.

Tanpa produk, bahkan jika ia memiliki kemampuan marketing yang bagus, Mo Wuji tidak akan mampu menyelamatkan Dan Han Drug Refinery. Dan jika ia tidak bisa menyelamatkan Dan Han Drug Refinery, penelitian yang ia butuhkan untuk menciptakan produk obat yang dapat membantunya berkultivasi hanya akan menjadi sekedar angan-angan.

Mendapatkan hasil yang demikian, Mo Wuji hanya bisa termenung. Ia bahkan tidak sadar saat seorang gadis remaja bertubuh kurus berjalan menabraknya.

"Kau mau lari begitu saja setelah mencuri?" Tiba-tiba ada suara dingin yang mengagetkan Mo Wuji.

Mo Wuji melihat ke hadapannya, ada seorang laki-laki yang mencengkeram pergelangan tangan gadis remaja kurus itu. Laki-laki yang masih muda itu membawa sebuah bungkusan besar, lekuk wajahnya tajam dan auranya kuat.

"Apa maksudmu… Lepaskan aku…" Seru gadis kurus itu. Saat itu juga Mo Wuji mengecek sakunya, ia sadar dompet koinnya menghilang.

Mo Wuji bahkan tidak tahu kapan gadis kurus itu mencuri dompet koinnya. Tanpa ragu Mo Wuji bergegas maju. Ia meraih tangan remaja itu, dan mulai menggeledahnya di bagian dada. Tidak ada saku di pakaian gadis kurus itu, sehingga dompet koin yang dicurinya pasti disembunyikan di balik baju bagian dadanya.

Mo Wuji merasakan ada benda kecil yang lembut dan menggembung di balik baju gadis itu, saat memasukkan tangannya ke dalam baju gadis itu, akhirnya ia menemukan dompet koinnya. Wajah gadis kurus itu memerah, semerah mawar, dan ia tidak berani melawan.

"Kawan, terima kasih sudah menolong. Jika bukan karena bantuanmu, mungkin aku tidak akan punya uang untuk makan." Mo Wuji menyimpan kembali dompet miliknya dan berterima kasih pada lelaki tadi.

Lelaki muda itu melihat Mo Wuji mendapatkan dompetnya kembali. Kemudian Mo Wuji mengangguk, dan melepaskan gadis pencuri itu. Pencuri itu sedikit kaget karena ia telah dilepaskan. Dia pun kembali berlari dan dalam sekejap menghilang di tengah kerumunan orang.

Semua proses kejadian itu berlangsung cepat sehingga orang-orang yang melewati mereka tidak menyadari apa yang terjadi.

Lelaki muda itu tidak merespon ucapan terima kasih dari Mo Wuji, ia malah memandang Mo Wuji, dan bertanya padanya "Mengapa kau lepaskan pencuri itu?"

Mo Wuji telah melepaskan cengkeramannya dari tangan gadis pencuri itu. Jika Mo Wuji mau menangkap pencuri itu, ia bisa saja terus menggenggam tangannya.

Mo Wuji tertawa, "Pencuri itu kurus sekali, sudah pasti dia sangat kelaparan. Jika aku menangkapnya, selain memukulinya, apa lagi yang bisa kulakukan?"

Pencuri kurus tadi adalah seorang perempuan, dan dia sangat kelaparan. Saat Mo Wuji mencengkeram tangan pencuri itu, tiba-tiba ia membayangkan sosok Yan'Er, sehingga ia merasa kasihan pada gadis kurus itu. Namun, sebenarnya Mo Wuji sangat membenci pencuri. Meskipun ia merasa kasihan pada gadis kurus tadi, ia tidak akan memberikannya uang, karena ia ingin memberinya pelajaran atas kejahatan yang dia lakukan.

"Jika kau tidak keberatan, mari kita pergi ke sebuah kedai minuman tak jauh dari sini, aku yang bayar," Mo Wuji mengatakan ini dengan santai untuk mengubah topik pembicaraan mereka.

Lelaki muda itu menjawab, "Aku hanya membantu sedikit, kau tidak perlu sampai melakukan ini."

Mo Wuji berkata lagi, "Aku adalah seorang pemurni obat. Aku ingin tahu apakah kau menjual tanaman obat. Jika benar, aku sedang membutuhkannya."

Sebagai seorang ahli biologi yang hampir setiap saat berurusan dengan tanaman dan bahan-bahan obat, mudah saja bagi Mo Wuji untuk mengenali bau tanaman obat dari badan lelaki itu.

"Mengapa kau bisa tahu?" tanya lelaki itu dengan tatapan bingung.

Mo Wuji tersenyum, "Ada bau tanaman obat dari badanmu, dan baunya terasa masih sangat baru."

Lelaki itu mengangguk, "Kedai minuman Rao Jiang Xian di depan lumayan juga. Mari pergi ke sana."

Kedai Rao Jiang Xian memang lumayan. Saat pelayannya mengantarkan wine kepada mereka, Mo Wuji dapat mencium aroma yang menyejukkan meskipun belum meminumnya.

"Namaku Mo Wuji, siapa namamu, kawan?" tanya Mo Wuji sembari menuangkan wine ke dalam gelas.

"Lan Yu," lelaki muda itu tidak berbicara banyak. Setelah mengatakan namanya, ia meminum segelas wine.

"Aku pemurni obat dari Dan Han Drug Refinery. Jika ke depannya saudaraku Lan Yu menjual tanaman obat, kau dapat mengirimkannya langsung ke Dan Han Drug Refinery. Jika kau menemukan tanaman obat spesial yang aku butuhkan, harganya bisa…"

Tiba-tiba perkataan Mo Wuji terhenti. Ia bahkan belum menemukan ide produk yang cocok untuk Dan Han Drug Refinery, dari mana ia bisa mendapatkan uang untuk membeli tanaman obat yang ia butuhkan?

Lan Yu melihat Mo Wuji tidak melanjutkan perkataannya. Menurut dugaannya, sepertinya Mo Wuji sedang berpikir bahwa harganya akan jadi sangat mahal untuk tanaman obat spesial. Akhirnya Lan Yu berkata, "Tentu saja, tapi sebentar lagi aku akan pergi dari Kota Rao Zhao. Negara Bagian Cheng Yu dan Negara Bagian Chang Yan sudah memulai peperangan, sehingga ada kebutuhan tanaman obat penyembuh luka yang sangat mendesak. Aku akan pergi ke tempat yang dekat dengan medan perang itu."

Perang? Tanaman obat penyembuh luka? Mo Wuji merasa seolah-olah otaknya disambar petir, dan tiba-tiba pikirannya jadi lebih jelas.

Ia melihat banyak obat-obatan penyembuh luka di farmasi dan di ruang penyimpanan pil. Tak peduli seberapa bagus obat-obatan itu dalam menyembuhkan luka, tapi bisakah obat-obatan itu menyaingi kemanjuran penisilin?

Kenyataannya, tadi pagi Lu Jiujun menyebutkan obat penyembuh luka. Sebelum Mo Wuji melakukan survey, ia merasa terlalu percaya diri, namun sekarang ia tidak mampu menemukan ide produk obat yang cocok untuk perusahaannya. Kini, saat ia mendengar kabar peperangan dan obat penyembuh luka, seketika ia memikirkan penisilin, jenis antibiotika yang digunakan dalam penyembuhan penyakit infeksi karena bakteri.

Bahkan situasi buruk di Perang Dunia II pun bisa dibalik berkat penisilin. Obat itu dapat menyelamatkan jutaan jiwa saat Perang Dunia II berlangsung.

Mo Wuji bertepuk tangan. Penisilin, kaulah jawabannya.