Mo Wuji benar-benar kehabisan tenaga, dan keadaan keempat orang yang sedang mendayung perahu karet itu juga tidak lebih baik. Melihat Mo Wuji tak mampu lagi melawan buaya-buaya itu, Ji Guang dan yang lainnya mendayung dengan usaha yang lebih besar.
Meskipun perahu karet itu memiliki tingkat ketahanan tertentu terhadap serangan petir, tetapi karena terlalu banyak disambar petir, maka perahu itu kini hampir pecah. Apa lagi seluruh pertarungan itu terjadi di tengah badai.
Yang sedikit melegakan adalah, setelah Mo Wuji membunuh 10 Lightning Crocodile, hanya ada dua atau tiga buaya saja yang mengejar mereka sekarang. Lebih pentingnya lagi, buaya-buaya itu juga sudah menderita luka serius karena perlawanan Mo Wuji.
Saat Mo Wuji menghentikan serangannya, perahu karet itu melaju dengan cepat dan meninggalkan buaya-buaya yang terluka parah di belakangnya. Setelah tak bisa lagi melihat perahu Mo Wuji, tak ada lagi alasan bagi buaya-buaya itu untuk melampiaskan kemarahannya.
Lightning Crocodile adalah monster laut yang agak aneh, karena mereka selalu menyimpan dendam. Semakin besar rasa dendam mereka, semakin besar pula daya tahan, kekuatan menyerang, dan sambaran petirnya. Buaya-buaya itu juga bisa mengenali target mereka. Kecuali jika monster-monster itu menghadapi serangan luar biasa yang membuat mereka tak berkutik, mereka tidak akan mundur.
Sekitar dua jam kemudian, badai telah berhenti. Kelima orang itu sampai di sebuah pulau kecil selebar 500 meter. Mo Wuji telah memulihkan sebagian energinya, tetapi sebaliknya Ji Guang dan tiga orang lainnya masih dikuasai oleh rasa lelah.
"Saudaraku Mo, kami berhutang budi padamu untuk ini. Kami akan naik ke daratan untuk beristirahat sebentar, jadi tolong seret perahu itu ke atas dan sembunyikan di balik karang." Ji Guang adalah orang pertama yang naik ke pulau. Entah mengapa tiba-tiba ia mulai memanggil Mo Wuji dengan sebutan Saudara Mo.
Meskipun menderita cedera serius, dan seluruh tubuhnya terasa terkoyak-koyak, Mo Wuji tetap menjadi yang terkuat di kelompok itu.
"Wuji, aku tidak tahu bagaimana kau melakukannya." Ding Bu'Er berjalan tertatih dan terhuyung-huyung. Tetapi akhirnya ia juga berhasil naik ke pulau, meskipun nyaris tak bisa mengangkat tangannya sama sekali. Gao Juan dan Sun Liyan memandangi Mo Wuji dengan kagum, semua pikiran yang meremehkan Mo Wuji telah lenyap dari kepala mereka.
Mereka benar-benar kehabisan tenaga hanya karena telah melakukan aktivitas fisik yang keras. Mo Wuji telah bertindak sebagai perisai mereka. Jika bukan karena Mo Wuji yang telah memblokir semua serangan petir dari belakang perahu, pasti kawanan Lightning Crocodile itu akan mengepung perahu karet itu dan menjebak mereka semua.
"Saudara Ji, apa ini tempatnya?" Mo Wuji melihat sebuah pulau yang tampak tidak rata datarannya dari kejauhan. Tetapi Mo Wuji hanya bisa melihat ke jarak sekitar seratus meter.
Mo Wuji tidak bercerita banyak tentang bagaimana ia melawan serangan Lightning Crocodile. Sebenarnya, jika ia tidak melawan monster-monster itu, Ji Guang dan yang lainnya mungkin belum tentu akan dikepung sekawanan buaya itu.
Tapi tentu saja, masih ada kemungkinan bagi mereka untuk terkepung, jadi Mo Wuji masih memainkan peran penting sehingga orang-orang di kelompok itu selamat.
"Benar, ini tempatnya. Aku pernah ke sini satu kali sebelumnya. Tidak banyak orang yang tahu tentang keberadaan pulau ini. Wuji, kali ini kontribusimu yang paling besar. Namun, kita tidak berhasil mengumpulkan satupun bangkai Lightning Crocodile karena perahu kita bergerak terlalu cepat. Bagaimana kalau begini, jika kita menemukan lebih dari dua telur Winged Sea Leopard, kau akan mendapatkan satu telur lebih dulu." Kata Ji Guang dengan tulus. Ada perubahan 180 derajat di dalam caranya memperlakukan Mo Wuji.
Tak ada yang tidak setuju dengan usulan Ji Guang, karena kekuatan adalah segalanya. Dengan kemampuannya untuk memblokir serangan petir dari Lightning Crocodile di sepanjang perjalanan, ditambah dengan keberhasilannya membunuh lebih dari 10 Lightning Crocodile, Mo Wuji tampak lebih kuat dari Ji Guang sendiri. Berkat kekuatannya ini, Mo Wuji mendapatkan rasa hormat dari semua orang di kelompok itu.
Mo Wuji tidak keberatan mendengar tawaran Ji Guang. Lagi pula, ia di sini bukan untuk mengumpulkan bangkai-bangkai Lightning Crocodile, atau untuk mencari telur Winged Sea Leopard. Ia hanya ingin memanfaatkan serangan petir dari Lightning Crocodile untuk membuka sejumlah meridiannya. Kini setelah tujuan utamanya telah tercapai, tak ada salahnya untuk mendapatkan beberapa telur Winged Sea Leopard.
"Saranku, sebaiknya kita mendirikan kemah untuk malam ini, kemudian kita akan berangkat besok dini hari." Semua orang di kelompok itu sudah kelelahan, dan mereka sama sekali tidak tidur. Mo Wuji mengerti keadaan mereka. Untuk mencari telur Winged Sea Leopard dalam keadaan lelah seperti ini sama saja dengan bunuh diri, bahkan bagi Mo Wuji sendiri. Selain itu, ia juga mengalami cedera berat, ia butuh setidaknya satu malam untuk memulihkan kondisinya.
Gao Juan mengangguk, "Aku setuju dengan rencana Saudara Mo. Mari beristirahat di sini untuk satu malam sebelum kita melakukan rencana yang lain."
Meskipun Ji Guang sangat ingin untuk bergerak mencari telur itu secepat mungkin. Namun Mo Wuji sudah berkata demikian, dan Gao Juan juga menyetujuinya. Mau tak mau Ji Guang akhirnya menuruti rencana Mo Wuji.
…
Badai yang mengamuk itu akhirnya mereda. Kini yang tersisa hanyalah ombak yang tak henti-hentinya menghantam pantai. Di kelompok ini, selain Ding Bu'Er, empat orang lainnya adalah kultivator. Oleh karena itu, saat Ding Bu'Er berbaring di sebuah gua untuk tidur, anggota yang lain di kelompok itu duduk bersila untuk menyerap dan mengedarkan energi spiritual ke tubuh mereka. Sekarang, setelah memiliki 27 meridian yang terbuka, kecepatan kultivasi Mo Wuji meningkat secara signifikan. Bahkan, meskipun jumlah energi spiritual di daerah itu cukup rendah, tetap ada beberapa aliran energi spiritual yang tak terlihat di sekitar Mo Wuji.
Setelah bangun dari tidurnya malam itu, Mo Wuji merasa benar-benar segar. Tidak hanya luka-lukanya yang membaik, tetapi kekuatannya juga meningkat secara signifikan.
"Saudara Mo, apakah kau berkultivasi dengan menggunakan teknik dari buku 'Dasar-Dasar Kultivasi'?" Saat semua orang terbangun, Ji Guang adalah orang pertama yang berbicara. Ji Guang adalah seorang kultivator rendahan, dan ia tidak bisa merasakan pergerakan apa pun dari Mo Wuji saat sedang berkultivasi. Tapi dari postur tubuh Mo Wuji saat berkultivasi, Ji Guang bisa menebak bahwa Mo Wuji mempraktikkan teknik dari buku 'Dasar-Dasar Kultivasi'.
"Ya, benar. Itu karena aku tidak mampu membeli buku teknik kultivasi lainnya," Mo Wuji terbahak-bahak.
Ji Guang menjawab dengan nada serius, "Saudara Mo, dengan kemampuanmu, kau pasti bisa mendapatkan teknik kultivasi dengan kualitas yang jauh lebih tinggi. Harga bangkai Lightning Crocodile sebenarnya sangat mahal. Jadi lain kali bila kau bisa menemukan sebuah tim, kau harus menyewa sebuah perahu, dan berlayarlah ke laut untuk berburu Lightning Crocodile Berkaki Enam. Sebelum kau menyadarinya, kau akan mampu membeli buku teknik kultivasi kelas mortal yang lebih layak. Buku 'Dasar-Dasar Kultivasi' mengajarkan teknik kultivasi yang prosesnya terlalu lambat, dan teknik kultivasi itu juga membutuhkan energi yang besar. Teknik seperti itu tidak terlalu berharga untuk terus digunakan."
Mo Wuji menjawab dengan acuh tak acuh, "Aku bisa berkultivasi saja sudah merupakan keajaiban, karena akar spiritualku sangat-sangat payah. Aku tak peduli seberapa bagus atau jelek teknik kultivasiku. Lagi pula, teknik kultivasiku memiliki nama lain yang sangat bombastis, 'Teknik Immortal Mortal'. Sungguh mengesankan, bukan?
"Hahaha…" Ji Guang dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, karena mereka tak tahu bagaimana caranya merespon apa yang baru saja dikatakan Mo Wuji. Ini pertama kalinya ada orang yang meremehkan perkembangan kultivasinya di masa depan, hanya karena nama teknik kultivasinya terdengar sangat mengesankan.
"Wuji, kau bisa berkultivasi sekarang?" tanya Ding Bu'Er pelan. Mo Wuji menepuk-nepuk bahu Ding Bu'Er, lalu menjawab, "Ketika kita kembali, kau juga bisa memulai kultivasimu dengan menggunakan buku 'Teknik Immortal Mortal'. Kualitas akar spiritualku sangatlah rendah, bahkan hampir tidak ada sama sekali. Karena aku masih bisa berhasil berkultivasi, mengapa kau juga tidak mencobanya?" Mo Wuji memutuskan untuk membantu Ding Bu'Er untuk menemukan cara membuka spirit channelnya setelah semua yang Ding Bu'Er telah lakukan untuknya.
"Aku benar-benar bisa berkultivasi?" Tanya Ding Bu'Er bersemangat. Keberadaan Master Immortal sangatlah jauh dari jangkauannya. Maka dari itu, karena Mo Wuji berkata bahwa dirinya juga bisa berkultivasi, bukankah sudah pasti ia akan sangat bersemangat?
Ji Guang tersenyum dan menimpali, "Selama kau memiliki akar spiritual dalam dirimu, meskipun kualitasnya sangat buruk, kau masih bisa berkultivasi. Satu-satunya yang membedakan kau dengan yang lainnya adalah seberapa jauh kau bisa berkultivasi."
Mendengar itu, Ding Bu'Er menjadi lebih bersemangat. Ia mungkin saja memiliki sedikit akar spiritual! Apa yang membedakan situasinya dengan Mo Wuji adalah ia belum berkesempatan untuk mengetes akar spiritualnya.
Ding Bu'Er tahu, bahwa faktanya 9.999 dari 10.000 orang memiliki akar mortal. Bagi seseorang yang berstatus sosial rendah, dan semua leluhurnya memiliki akar mortal seperti dirinya, sudah pasti ia juga memiliki akar mortal. Namun pemikirannya tentang masalah ini berbeda dengan Mo Wuji. Ia tidak peduli dengan fakta itu.
Ketika Ding Bu'Er pergi ke Ibukota Kekaisaran, di mana kota ini dipenuhi oleh orang-orang yang berakar spiritual, semangatnya baru menyala-nyala. Melihat kenyataan bahwa manusia berakar mortal selalu diintimidasi, tekadnya semakin besar untuk menjadi lebih kuat.
"Ayo berangkat." Setelah istirahat semalaman, kelima orang itu sudah cukup pulih. Sambil melambaikan tangannya, Ji Guang memimpin kelompok itu untuk berangkat.
Di pulau yang sangat luas itu, kelima orang itu berjalan kaki selama lebih dari dua jam. Mereka keluar-masuk melewati jalur batu karang dan batu-batuan berbentuk aneh yang meliuk-liuk.
"Jika kita terus seperti ini, kita tidak akan mendapatkan hasil apa pun," Pikir Mo Wuji. Ia hendak bertanya pada Ji Guang tentang bagaimana cara orang itu memimpin jalan mereka, tetapi tiba-tiba dia mendengar sebuah suara jeritan yang menusuk telinga.
Mo Wuji adalah orang pertama yang segera menunduk ke tanah, dalam waktu yang bersamaan ia menoleh ke sekelilingnya untuk mencari tahu di mana sumber suara jeritan itu. Ternyata itu adalah suara Sun Liyan, wanita yang selama ini hanya terdiam. Sebuah luka robek yang terbuka dan berdarah-darah terlihat jelas di bahu kanannya.
"Jangan ada yang bergerak! Dia diserang oleh binatang Arrow Shooting Beast. Tembakan anak panah dari binatang itu memiliki efek
Selain jeritan saat ia terkena anak panah, Sun Liyan yang kesakitan itu tidak mengeluarkan suara apa pun. Dia menelan pil yang diberikan Ji Guang, dan mengeluarkan sebungkus bubuk obat yang ditaburkan ke luka yang berdarah-darah itu sebelum akhirnya membalutnya. Bubuk obat itu sangat efektif, pendarahan di luka itu langsung berhenti.
Mereka berlima mendekati satu sama lain, Ding Bu'Er bertanya pelan, "Di mana Arrow Shooting Beast itu? Mengapa aku tidak melihat satu pun?"
Ji Guang menjawab dengan nada serius, "Arrow Shooting Beasts sangat pandai dalam berkamuflase. Kadang-kadang saat binatang itu menyamar sebagai batu, kau bahkan tak bisa membedakannya dari batu sungguhan. Sebagian besar dari orang-orang yang mati di sini saat mencari Winged Sea Leopard, mereka tidak terbunuh oleh Winged Sea Leopard. Tetapi mereka terbunuh oleh Arrow Shooting Beasts ini."
Kelima orang itu langsung memeriksa semua batu yang ada di sekitar mereka. Tiba-tiba ada jeritan yang terdengar lagi. Kali ini, mereka berlima sadar bahwa jeritan itu tidak berasal dari kelompok mereka.
"Ada orang lain di sini." Tepat saat Gao Juan berkata demikian, ada dua bayangan orang yang tampak berlari keluar dari sudut karang di hadapan mereka. Sebuah siluet hitam besar mengikuti di belakang mereka. Mulut siluet itu terbuka lebar, dan melahap salah satu dari kedua orang itu hanya dalam satu gigitan.
"Itu yang namanya Winged Sea Leopard…?" Tanya Ding Bu'Er sambil gemetar ketakutan. Ia melihat siluet hitam yang menelan salah satu dari dua orang itu berkepala seekor macan tutul. Satu-satunya perbedaan makhluk itu dengan macan tutul biasa adalah mulutnya yang jauh lebih lebar, dan memiliki sepasang sayap hitam di punggungnya.
Tubuh Mo Wuji terasa kaku karena ketakutan. Siapa bilang kekuatan serangan Winged Sea Leopard rendah? Binatang ini sanggup melahap satu orang hanya dalam satu gigitan, bagaimana bisa binatang ini dianggap lemah?