Mo Wuji melihat seorang gadis muda berbaju merah yang menatapnya dengan tajam. Meskipun dia tak secantik Wen Manzhu, tapi gadis itu memiliki paras cantik tersendiri, dan tubuhnya pun sangat proporsional. Meskipun gadis itu bertubuh ramping, namun Mo Wuji dapat merasakan energi besar yang memancar darinya.
Gadis itu pasti putri kesayangan Han Chengan, Han Ning. Han Chengan terlihat sangat tua, Mo Wuji tak pernah menyangka bahwa putrinya semuda dan secantik ini.
"Nama saya Mo Wuji. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Anda." Jawab Mo Wuji dengan sopan.
"Karena kau sudah berada di Han Residence, mengapa kau tidak ikut berkumpul saat bel pagi berbunyi?" Tanya Han Ning dengan nada serius.
Mo Wuji memberikan tatapan tidak bersalah, dan menjawab, "Nona Muda, awalnya saya berpikir bel tadi adalah tanda untuk sarapan pagi. Sebagai pendatang baru, bagaimana bisa saya ikut mengantri untuk sarapan? Saya tadi berencana untuk makan setelah yang lain lebih dulu mengambil makanan. Jika saya tahu bel tadi adalah tanda untuk berkumpul di pagi hari, saya pasti menjadi orang pertama yang datang ke lapangan pelatihan beladiri ini."
Chang Hongcai, lelaki yang membangunkan Mo Wuji, seketika berpikir, "Aku hampir meruntuhkan pintu kamarmu gara-gara mencoba membangunkanmu. Kau masih berani berkata seperti itu tanpa rasa malu?"
Namun, di depan Han Ning, Chang Hongcai tidak berani menunjukkan rasa tidak sukanya kepada Mo Wuji. Dahulu Chang Hongcai pernah melihat Han Ning mematahkan kaki dan tangan seorang penjaga di rumah itu, melemparkan penjaga itu ke jalanan dan membiarkannya menjadi makanan anjing. Selama Han Ning tidak menanyai Mo Wuji lebih jauh, Chang Hongcai tidak mau ikut campur.
Han Ning mengangguk, "Aku berencana untuk membawamu ke Hutan Thunder Fog, karena aku dengar kau cukup tahu soal membuat obat-obatan. Aku harus memperingatkanmu, hutan itu adalah tempat yang sangat berbahaya. Pangeran ke-11 dari Negara Cheng Yu pernah membawa sejumlah pengikutnya ke Hutan Thunder Fog, dan tidak ada yang kembali hidup-hidup. Kau berani ikut aku?"
Han Ning percaya bahwa Mo Wuji tidak berbohong; memang benar ia adalah pendatang baru. Selain itu, ia berasal dari keluarga bangsawan, maka dari itu ia tidak akan mau berebut makanan dengan penjaga lainnya. Han Ning juga mengerti bahwa Mo Wuji mungkin tidak tahu bahwa sarapan tidak akan disediakan saat pagi buta di Han Residence. Hal itu karena para penjaga dan pelayan harus mengerjakan pekerjaan mereka dulu sebelum bisa mendapatkan makanan.
Ekspresi Mo Wuji seketika berubah menjadi serius, dan berkata, "Saya, Mo Wuji, mungkin takut akan kematian. Namun, untuk memiliki kesempatan mengabdi kepada Nona Muda, saya berani mendaki gunung tertinggi atau mengarungi lautan paling berbahaya sekalipun, apalagi Hutan Thunder Fog."
Mo Wuji sangat tahu bahwa meskipun ia tidak mau pergi, ia pasti akan dipaksa pergi. Ia tahu bahwa ia harus membuat Han Ning terkesan padanya untuk mendapatkan kesempatan terpilih menjadi orang yang menemaninya ke Konferensi Spring Immortal's Gate beberapa bulan ke depan. Di saat yang bersamaan, Mo Wuji merasa bahwa maksud asli Han Ning untuk mengajaknya bukan lah karena pengetahuannya membuat obat-obatan. Mo Wuji sangat yakin, ia sudah mengaku bahwa ia tidak tahu apapun tentang pembuatan obat-obatan pada Han Chengan.
Han Ning mengajak Mo Wuji karena ayahnya berkata bahwa Mo Wuji bisa berguna untuknya. Kini setelah Mo Wuji menyanggupi ajakannya, Han Ning merasa puas dan berkata, "Baik kalau begitu, sekarang minggirlah."
Mata Han Ning tertuju pada seorang lelaki muda energik di depan sekelompok penjaga itu, "Kepala Penjaga Peng, pilih 8 orang penjaga lagi untukku, termasuk Mo Wuji dan kau sendiri. Kita akan berangkat saat aku sudah mendapatkan 10 penjaga."
Lelaki muda yang energik itu adalah Kepala Penjaga Han Residence, Peng Maohua. Dia segera berdiri setelah mendengar kata-kata Han Ning, "Nona Muda, apakah Anda yakin Anda hanya akan membawa 10 penjaga ke Hutan Thunder Fog?"
Han Ning menjawab, "Kali ini kita hanya akan pergi ke pinggiran hutan itu untuk berlatih selama beberapa hari. Pada saat yang sama, kita juga akan mencari beberapa tanaman obat tertentu. Kita tidak akan pergi terlalu jauh ke dalam hutan."
"Baiklah, saya mengerti," Jawab Peng Maohua, ia segera berbalik dan melihat ke arah lebih dari seratus penjaga itu, "Yu Zhi, Chang Hongcai, Ding Bu'Er, Cai Jiu ..."
Kedelapan penjaga itu dipilih dengan cepat, tapi yang mengejutkan Mo Wuji adalah terpilihnya Ding Bu'Er. Ding Bu'Er berjalan pelan ke arah Mo Wuji, dan berbisik ke telinganya, "Saudara Mo, pasti kaulah alasan mengapa aku terpilih."
Mo Wuji bertanya-tanya soal terpilihnya Ding Bu'Er. Secara logis, Ding Bu'Er tidak memiliki kualifikasi untuk dipilih. Mo Wuji melihat ke arah Peng Maohua, yang secara kebetulan juga menoleh ke arahnya. Peng Maohua mengangguk padanya.
Mo Wuji mengerti maksud dari Peng Maohua, ia berpikir bahwa Mo Wuji penting bagi Han Ning. Maka dari itu ia ingin memanfaatkan Ding Bu' Er untuk menemaninya.
"Bu'Er, tolong panggil aku Wuji, karena kau lebih tua dariku," bisik Mo Wuji.
Ding Bu'Er mengangguk, "Ya, Wuji. Mulai hari ini dan seterusnya, kau adalah teman terbaikku."
Setelah Peng Maohua memilih 8 penjaga, gadis berbaju biru yang menunggangi kuda kuning di belakang Han Ning mengumumkan, "Semua yang terpilih silakan mengambil kuda dan mempersiapkan diri. Kita akan berangkat sebentar lagi."
"Gadis itu adalah pelayan pribadi Nona Muda, Shao Lan. Dia adalah pelayan favorit Nona Han Ning. Lebih baik kita tidak menyinggung atau mengabaikan dia," Bisik Ding Bu'Er ke telinga Mo Wuji.
"Aku harus kembali untuk mengambil beberapa barang dulu," Mo Wuji mengangguk. Ia tidak sebodoh itu untuk berani menyinggung orang-orang terdekat Han Ning. Mo Wuji kembali ke kamarnya untuk membawa beberapa botol Larutan Channel Opening, karena ia tidak tahu berapa lama ia akan berada di Hutan Kabut Guntur. Ia merasa takut dan tidak tenang jika ada orang yang mengetahui bahwa larutan ini sebenarnya bisa membuka spirit channel meskipun hanya setengahnya.
Mo Wuji memilih seekor kuda hitam yang tinggi, ia menungganginya kembali ke lapangan pelatihan bela diri untuk membiasakan diri menunggangi kuda itu.
Ketika 12 orang itu meninggalkan Kota Rao Zhou, langit masih tampak cerah. Kuda-kuda ini tampaknya terlatih dengan baik karena dapat berlari sangat kencang. Pada kecepatan tinggi seperti itu, Mo Wuji merasa sedikit tidak nyaman menungganginya.
"Bu'Er, kenapa kita tidak naik mobil saja?" Mo Wuji tahu ada mobil di dunia ini, mobil-mobil itu juga bertenaga mekanis. Logikanya, naik mobil akan jauh lebih nyaman dan tidak terlalu melelahkan.
Ding Bu'Er menjawab, "Kau akan segera tahu kenapa."
Tidak perlu waktu lama bagi Mo Wuji untuk tahu alasannya. Jalanan yang mereka lewati tiba-tiba menyempit dan tidak rata. Mereka bahkan harus melewati tepi tebing. Lebar jalan tidak sampai satu meter, dan itu membuat Mo Wuji sangat khawatir. Ia yakin bahwa jika kudanya salah langkah, ia akan jatuh dari tebing.
Untungnya, itu tidak berlangsung lama. Setengah jam kemudian, mereka memasuki sebuah ngarai. Keringat dingin Mo Wuji bercucuran, ia hanya senang karena tidak jatuh dari tebing.
Ketika langit menjadi gelap, Han Ning akhirnya memerintahkan untuk berhenti. Saat Mo Wuji turun dari kudanya, ia merasakan sakit yang luar biasa di pahanya. Ada darah yang mengalir keluar dari sana.
"Apakah kita sudah sampai?" Tanya Mo Wuji sambil menahan rasa sakit.
"Kita bahkan belum mencapai pinggiran Hutan Thunder Fog. Hei, apakah kau tidak pernah menunggangi kuda sebelumnya?" Ding Bu'Er melihat luka Mo Wuji saat ia berdiri di dekatnya.
"Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku naik kuda. Mari bantu yang lain," kata Mo Wuji ketika ia melihat para penjaga itu mendirikan tenda.
Ding Bu'Er sudah tahu, Mo Wuji ingin menyembunyikan kenyataan bahwa dia tidak bisa menunggangi kuda. Ia akan kehilangan kesempatan untuk ikut dengan Han Ning jika Nona Muda itu tahu.
Setelah bekerja selama lebih dari satu jam, Mo Wuji dan penjaga lainnya makan beberapa biskuit sebelum menuju ke tenda untuk beristirahat. Setiap tenda dapat memuat dua orang. Oleh karena itu, ada lima tenda yang mengelilingi tenda Han Ning yang berada di tengah-tengah.
Mo Wuji dan Ding Bu'Er berada dalam satu tenda karena mereka yang paling akrab satu sama lain.
"Kau baik-baik saja? Ini, aku punya obat," Ding Bu'Er memberikan sebotol obat kepada Mo Wuji.
Mo Wuji mengibaskan tangannya, lalu berkata, "Aku baik-baik saja. Sebenarnya bahaya apa yang akan kita hadapi di Hutan Thunder Fog? Apa kita bisa sampai ke sana besok?"
Ding Bu'Er menjawab, "Kau tak usah khawatir. Kita hanya akan berada di pinggiran Hutan Thunder Fog. Itu tidak akan berbahaya. Yang harus kau ingat, jangan pernah menginjakkan kaki ke dalam Hutan Thunder Fog itu. "
"Kenapa?" tanya Mo Wuji.
Wajah Ding Bu'Er berubah serius, "Jangan tanya kenapa. 90% orang yang mempertaruhkan nyawanya untuk memasuki Hutan Thunder Fog tidak berhasil keluar dari sana."