Chereads / Manusia Abadi / Chapter 22 - Bergabung dengan Han Residence

Chapter 22 - Bergabung dengan Han Residence

"Tuan Muda Mo, kau kembali. Di mana Nona Yan'Er?" Mo Wuji melihat Bibi Lu sedang mendorong gerobak kecilnya saat ia tiba di rumah yang disewa dirinya dan Yan'Er. Bibi Lu melihat Mo Wuji, ia merasa terkejut sekaligus senang. Dari apa yang ia dengar, kondisi mental Mo Wuji sudah membaik.

Mo Wuji membungkuk dengan hormat, "Bibi Lu, terima kasih sudah memperhatikan saya dan Yan'Er selama bertahun-tahun ini. Tapi sekarang, Yan'Er telah diambil dari saya. Sebentar lagi saya akan meninggalkan Kota Rao Zhao juga. Saya pulang untuk mengambil barang-barang Yan'Er."

Ini adalah pertama kalinya Mo Wuji melihat Bibi Lu. Dia adalah seorang wanita berkulit kecoklatan dan umurnya sekitar lebih dari 30 tahun. Wajahnya dipenuhi oleh tanda-tanda bekas stress, dan kerutan-kerutannya menyamarkan wajah rupawan yang dulu ia miliki saat masih muda.

Melihat Bibi Lu pulang dan tampak sangat kelelahan, Mo Wuji menduga bahwa bisnis jualannya tidak bagus semalam.

"Bagus, itu bagus. Meskipun Yan'Er sudah bisa dibilang dewasa, tapi ia masih terlalu muda dan butuh seseorang untuk merawatnya…" Bibi Lu menghentikan perkataannya.

Selama ini, memang seharusnya Yan'Er yang butuh perawatan dari orang lain. Tapi nyatanya, dialah yang memperhatikan dan merawat seorang Tuan Muda di depan Bibi Lu ini.

"Masuklah dan bereskan rumahmu. Aku telah menjaga ruangan itu untuk kalian selama ini," Bibi Lu segera mendorong gerobaknya dan pergi setelah selesai berbicara.

Mo Wuji berjalan masuk ke ruangan yang lebih mirip seperti gudang itu, bahkan di pintunya tidak ada kunci, dan hanya diamankan oleh seutas tali. Setumpukan debu menyambut kepulangannya. Beberapa bulan Mo Wuji tidak pulang, seluruh isi ruangan itu sudah diselimuti debu.

Mo Wuji pernah tinggal di sini hanya selama dua malam. Dulu, ia punya satu tempat tidur dan satu karpet. Namun, sisi tempat Yan'Er tidur jauh lebih lusuh. Selain beberapa lembar baju tua yang compang-camping, tidak ada lagi yang bisa diambil. Ini berarti bahwa Yan'Er bahkan tidak memiliki alas untuk tidur di malam hari.

Di hati Mo Wuji ada setitik penyesalan. Untuk bisa bertemu dengan gadis seperti Yan'Er, pasti Mo Wuji sudah menghabiskan seluruh karma baik yang ia punya. Apalagi setelah ia ditusuk dari belakang, Mo Wuji tahu betapa langkanya gadis semacam Yan'Er. Dengan hati-hati ia menepuk-nepuk debu yang menempel di beberapa pakaian Yan'Er sebelum menaruhnya ke dalam tasnya. Saat itu pula ia menemukan sebuah jepit rambut di bawah tumpukan pakaian Yan'Er.

Mo Wuji tak pernah ingat kapan Yan'Er pernah memakai jepit rambut ini. Dan meskipun jepit rambut ini hanya terbuat dari logam biasa, sepertinya ini adalah perhiasan Yan'Er yang paling berharga.

Mo Wuji membungkus jepit rambut itu, lalu berjalan ke sebuah cermin yang permukaannya penuh dengan goresan. Cermin ini adalah satu-satunya aksesori Yan'Er untuk berias. Mungkin cermin inilah yang digunakan Yan'Er untuk mendandani dirinya.

Sambil menghela nafas, Mo Wuji memasukkan cermin itu ke dalam tasnya juga.

Setelah melihat gudang kecil ini untuk terakhir kalinya, Mo Wuji berjalan keluar.

"Tuan Muda Mo, karena Yan'Er tidak ada, apa kau mau makan denganku" Di luar gudang itu, Mo Wuji melihat Bibi Lu yang melilitkan syal lehernya.

Mo Wuji sekali lagi membungkuk ke Bibi Lu. Ia mengeluarkan sebuah kantung kain dan memberikannya pada Bibi Lu sambil berkata, "Bibi Lu, aku akan segera meninggalkan Kota Rao Zhou. Di dalam kantung kain ini, ada hadiah dari Yan'Er dan aku. Mulai sekarang, ku mohon jangan pergi berjualan dengan gerobak itu lagi. Dan jika memungkinkan, bisakah kau terus menjaga tempat yang aku tinggali bersama Yan'Er? Sekarang aku pamit dulu. Jaga kesehatan, Bibi Lu."

Setelah menyelesaikan apa yang harus ia katakan, Mo Wuji tidak berlama-lama di situ. Ia langsung berbalik dan segera pergi. Bibi Lu tidak pernah melindungi Yan'Er dan Mo Wuji secara khusus, ia hanya sekadar menyediakan mereka tempat tinggal, atau memberikan mereka setengah mangkuk nasi. Namun, setengah mangkuk nasi itu adalah segalanya bagi Mo Wuji dan Yan'Er, dan mereka sangat bersyukur karenanya.

Seratus koin emas akan cukup untuk memperbaiki kehidupan sebuah keluarga kecil. Mo Wuji takut jika ia memberikan lebih dari itu, Bibi Lu akan merasa tidak nyaman.

Ketika Mo Wuji sudah tidak terlihat lagi, Bibi Lu baru teringat bahwa ia sedang menggenggam sebuah kantung kain di tangannya. Ia membukanya, dan kilauan dari koin-koin emas itu hampir membuatnya menjerit saking kagetnya. Ia segera tahu apa yang terjadi: Yan'Er dan Tuan Muda telah bertemu seorang dermawan yang sangat baik hati. Cepat-cepat ia berlari ke rumahnya, ia tak mampu mengontrol jantungnya yang berdegup kencang.

Satu jam kemudian, Mo Wuji sudah berdiri di depan sebuah rumah yang sangat besar.

"Han Residence" Dua kata berukuran besar yang terlihat kuno itu memberi tahu Mo Wuji bahwa di tempat inilah ia akan tinggal untuk beberapa bulan ke depan: kediaman si tua Duke Prefektur Han Chengan.

Menurut perhitungannya secara sekilas, Han Residence berdiri di atas tanah seluas paling tidak lebih dari 10.000 meter persegi.

Di Pusat Kota Rao Zhao yang sibuk ini, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menbangun rumah seperti ini? Berapa banyaknya bila dibandingkan dengan biaya membangun Mo Prefecture Lord Residence yang sudah tua itu di daerah Qin Utara? Sayangnya, Mo Wuji tidak memiliki sedikitpun ingatan tentang apapun yang ada Qin Utara.

"Hei, anak muda. Mau apa kamu, berkeliaran di depan rumah Duke Prefektur ini? Sana pergi!" Para penjaga di depan Han Residence berseru geram pada Mo Wuji yang hanya bisa menghela nafas.

Dengan panik Mo Wuji menghampiri dan menyapa mereka, "Saudara-saudaraku, namaku adalah Mo Wuji…"

"Kau yang bernama Mo Wuji? Orang yang diundang secara langsung ke sini oleh Duke Prefektur Han kemarin?" tanya seorang penjaga yang tadi hendak mengusir Mo Wuji.

Tepat setelah itu, ia bergumam, "Dia terlihat seperti orang biasa saja menurutku,"

Mo Wuji tertawa, "Ya, itu aku."

Kecintaan para penjaga itu untuk bergosip seketika terpancing, penjaga itu bahkan menarik Mo Wuji ke sampingnya. Ia bertanya, "Aku dengar kau adalah seorang pemurni obat. Ah, ya, lalu buat apa kau meninggalkan posisimu dari seorang Lord Prefektur menjadi sekadar pekerja di Han Residence?"

Mo Wuji lalu bertingkah seolah-olah ia sedang memberikan salam kepada bangunan Han Residence, dan menjawab, "Saudaraku, kurang pantas jika kau menanyakan itu. Kekagumanku pada Duke Prefektur Han itu tidak berbatas. Bagaimana bisa posisi sekecil Lord Prefektur dibandingkan dengan menjadi seorang pekerja di Han Residence? Dengan kata lain, jika aku menyuruhmu memilih antara menjadi penjaga di Han Residence, dan menjadi seorang Lord Prefektur, mana yang akan kau pilih?"

"Ah…" Penjaga itu tidak bisa langsung menjawab pertanyaan Mo Wuji. Bukankah sudah jelas, ia akan memilih untuk menjadi seorang Lord Prefektur? Tapi ia kehabisan akal dalam merangkai kata untuk menjawabnya. Jika apa yang ia katakan tersebar ke orang-orang, bukankah sama saja ia menyebarkan berita bahwa ia tidak suka berada di Han Residence?

"Hehe, sebenarnya aku selalu mendukung Duke Prefektur itu. Aku akan memilih untuk menjadi penjaga di Han Residence." Penjaga itu menggosok-gosokkan tangannya dan ikut tertawa.

Mo Wuji menepuk pundak penjaga itu, "Apakah sudah jelas sekarang? Untuk pertanyaan gampang yang kau pun sudah tahu jawabannya, kau masih berani menanyakannya itu kepadaku? Apa kau bermaksud untuk menyia-nyiakan waktuku?"

"Tidak, tidak," Jawab penjaga itu cepat.

Mo Wuji terkekeh-kekeh, "Aku cuma bercanda. Aku masih harus meminta tolong padamu untuk membawaku masuk dan mengabarkan kedatanganku."

Sontak dada petugas itu berdebar-debar, "Saudara Mo, serahkan saja padaku. Untuk seterusnya, kau akan menjadi temanku, Ding Bu'Er. Mari ikuti aku."

Setelah selesai mengatakan itu, Ding Bu'Er melambai dan menyapa beberapa petugas lain di sana. Ia mengantar Mo Wuji ke dalam untuk melaporkan kedatangannya. Meskipun Mo Wuji tidak bisa beladiri, ia ditugaskan di Bagian Keamanan Han Residence, dan menjadi Penjaga Han Residence.

Ding Bu'Er, nama itu mengingatkan Mo Wuji pada Ding Bu'San dan Ding Bu'Si [1]. Penjaga itu terlihat seperti orang mesum, tapi ia memiliki tatapan mata yang bagus, dan kata-katanya pun terdengar tulus. Maka dari itu, Mo Wuji memiliki kesan baik terhadapnya.

Ding Bu'Er tampak seperti ingin mencoba memberitahukan teman-temannya sesama penjaga bahwa Mo Wuji dekat dengannya. Ding Bu'Er membawa Mo Wuji berkeliling ke bagian-bagian rumah yang besar itu, dan memperkenalkannya ke siapapun yang ditemuinya.

Namun Mo Wuji dapat melihat bahwa posisi Ding Bu'Er bukanlah posisi tingkat atas. Dari semua pekerja dan penjaga di situ, hanya sedikit yang menanggapi perkataan Ding Bu'Er. Itu karena tidak ada yang mau mencolok perhatian dan mempermalukannya. Bahkan di halaman depan yang ia jaga tadi, tidak banyak orang yang menyapanya. Bahkan penjaga itu belum pernah bertemu dengan Kepala Bidang Keamanan di situ.

Bagaimanapun, fasilitas di Han Residence masih termasuk mencukupi bagi Mo Wuji. Bahkan seorang pekerja seperti Mo Wuji memiliki kamar sendiri di sana.

"Bu'Er, Duke Prefektur Han menyebutkan bahwa ada Konferensi Spring Immortal's Gate tiga bulan lagi. apakah para anggota Han Residence harus ikut berpartisipasi?" setelah berkeliling di Han Residence, Mo Wuji belum melihat orang yang mungkin akan membawanya ke Konferensi Spring Immortal's Gate di daerah Kekaisaran, dan itu membuatnya sedikit tidak sabar.

Lagipula, ia tidak datang ke sini hanya untuk menjadi pekerja, tetapi untuk meminjam kekuatan Han Residence dan pergi ke ibu kota Kekaisaran Xing Han. Dan tujuan yang paling penting adalah, untuk menyaksikan Konferensi Spring Immortal's Gate, dan mengambil kesempatan untuk meninggalkan Kota Rao Zhou.

  1. [1] Dalam bahasa Cina, Er berarti 'dua', San berarti 'tiga', dan Si berarti 'empat'.