Chereads / Dunia Penyihir / Chapter 13 - Pertarungan (Bagian 2)

Chapter 13 - Pertarungan (Bagian 2)

Dice tidak menyangka jika seorang remaja yang masih muda punya nyali untuk beradu pedang dengannya. Angele menusuk mata kanan Dice, hingga pedang Angele menembus ke belakang kepalanya. Angele mengerahkan segenap tenaganya dalam serangan ini. Walau telah sekuat tenaga mencoba menghindari tusukan pedang yang mengarah ke kepalanya, bahu kiri Angele tetap tergores pedang dan terluka parah. Sebagian daging di bahu kirinya terpotong, hingga tulangnya terlihat dari luka yang menganga itu

Angele menyadari bahwa Dice sedang mencoba kabur saat ia melihatnya memegang rantainya. Dice berencana menggunakan rantai itu sebagai umpan. Dice berencana kabur saat Angele fokus ke arah rantainya. Namun, Angele mengetahui rencana itu dan menyadari bahwa satu-satunya kesempatan baginya untuk menyerang adalah saat Dice terfokus pada rantainya untuk beberapa saat. Ditambah lagi, jika Dice dibiarkan hidup, kemungkinan besar ia akan kembali lagi untuk membalas dendam. Dengan bantuan chip-nya, Angele memenangkan pertarungan itu dan akhirnya berhasil membunuh Dice.

"Aku menang! HAHAHAH!" Angele tertawa seraya mundur dan menarik keluar pedangnya. Darah di pedangnya membuat lencana elang di handguard-nya menjadi merah. Dice mundur terhuyung-huyung dan akhirnya terjatuh ke tanah.

'Tinggalkan tempat ini dalam 5 menit. Bau darahnya akan memikat hewan buas.' lapor chip-nya. Zero selalu mengingatkan Angele akan bahaya di sekitarnya secara otomatis. Saat ini, Angele merasa sangat senang akan kemenangannya, hingga ia nyaris mengabaikan peringatan itu. Sembari memegang luka di bahunya dengan sepotong kain, ia berjalan mendekati mayat Dice.

"Aku baru saja memenangkan pertarungan ini… Aku ingin mendapat trofi dari lawanku." kata Angele. Walaupun dia merasa tidak nyaman menjarah mayat orang lain, ia tetap harus melakukannya. Di dalam kantong Dice terdapat satu pisau, sebuah cincin zamrud yang terdapat retakan di permukaannya, dan dompet kecil berisi uang koin.

Angele mengambil semua barang itu, kedua rantai, dan pedang milik Dice, kemudian ia pergi meninggalkan mayat itu.

"Woooooooo!" Baru berjalan beberapa langkah saja, Angele sudah mendengar suara lolongan hewan buas. Dia merasa ketakutan, dan berlari kencang kembali ke kastil. Suara itu terdengar dari arah yang baru saja ditinggalkannya. Dari suara lolongannya, sepertinya hewan itu jauh lebih kuat dari babi hutan yang ia temui sebelumnya. Ada kemungkinan bahwa lolongan itu berasal dari beruang gunung. Ia bisa mati bila tetap di situ lebih lama lagi.

Hewan itu terus melolong hingga burung-burung beterbangan pergi dari pohon-pohon. Angele tidak berhenti bahkan sedetik pun, dan ia terus berlari secepat-cepatnya keluar dari hutan itu. Dia berpikir bahwa mayat Dice mungkin sudah dimakan hewan itu, jadi ia tidak perlu menyembunyikan mayat itu nanti.

Angele melihat kedua pengawal yang sebelumnya akan menemaninya berburu saat keluar dari hutan itu. Keduanya merasa khawatir dan kembali untuk memeriksa situasinya. Kemungkinan mereka juga mendengar lolongan hewan buas itu dan menjadi sangat gelisah karenanya.

"Tuan Muda Angele! Ya Tuhan! Apa yang terjadi?" keduanya bertanya sembari melihat Angele yang terluka parah berlari keluar dari hutan.

"Bawa aku kembali ke kastil!" kata Angele. Nafasnya masih terengah-engah, dan dia hampir tidak bisa berdiri. Kedua pengawal itu memegang lengannya untuk membantunya berjalan. Anggota kavaleri lain di lapangan berlatih yang melihat kejadian itu cepat-cepat datang dan membantu Angele kembali ke kastil. Pelatihan mereka juga dihentikan karena suara ribut hewan buas itu.

Desas-desus mengenai keadaan Angele tersebar dengan cepat di kastil. Ada yang mengatakan jika Angele terluka saat berburu, dan yang lain mengatakan jika Angele dirampok oleh para penyamun. Bahkan, ada beberapa yang mengatakan jika dia menemukan beruang gunung hitam legendaris.

Pelayan wanita, pekerja, dan calon ksatria semuanya bergosip tentang keadaan Angele dalam waktu senggang mereka. Sementara itu, Angele saat ini sedang berbaring di tempat tidurnya, dengan beberapa dokter yang datang untuk memeriksa luka-lukanya. Dengan hati-hati, mereka memperban luka-luka Angele dan memberitahunya apa yang harus dilakukannya, sebelum kemudian pergi meninggalkan kamarnya. Saat ini, Angele terlihat seperti mumi yang sedang berbaring di tempat tidur. Cahaya matahari terbenam yang masuk dari jendela kamarnya membuat ruangan itu menjadi terang.

Cecilia duduk di samping tempat tidur Angele. Dia memutuskan untuk membantu merawat Angele, dan saat ini dia sedang menyiapkan buah-buahan untuk Angele. Angele tertidur lama setelah kembali ke kastil, dan saat ia bangun, luka-lukanya sudah tidak terlalu sakit dan tubuhnya terasa lebih baik. Cecilia menurunkan bola-bola besi yang sebelumnya tergantung di kamar, membersihkan barang-barang jarahan dari mayat Dice, dan meletakkannya di meja samping tempat tidur Angele.

"Adakah yang datang ke sini saat aku tertidur?" tanya Angele.

"Master Wade kemari beberapa jam yang lalu dan melihat Anda sedang tidur. Beliau menyuruh saya merawat Anda dengan baik sebelum keluar dari kamar. Nona Maggie dan Nona Celia juga datang menjenguk Anda." jawab Cecilia.

Angele mengangguk, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Saat ini, sang baron mungkin masih belum tahu mengenai kondisinya. Membutuhkan waktu kira-kira lima hari untuk kembali dari tambang perak. Walaupun ada orang yang menyampaikan informasi ini kepada sang baron, ia masih membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyampaikannya. Tambang perak yang sedang dikunjungi sang baron ada di ujung teritori Keluarga Rio, sementara kastilnya ada di tengah teritori.

"Master Wade juga menyampaikan bahwa kemungkinan besar Anda bertemu dengan beruang gunung dewasa. Hewan itu jauh lebih kuat dari beruang gunung hitam, sehingga hewan itu dijuluki raja hutan." kata Cecilia.

"Beruang gunung dewasa?" tanya Angele setelah membasahi bibirnya. Dia tahu tentang beruang itu dari buku di ruang belajar spesial. Sekilas, beruang itu terlihat mirip dengan beruang gunung hitam, namun kekuatannya jauh lebih besar. Walau lebih lambat dari beruang gunung hitam, namun kulit beruang ini keras dan sangat tahan terhadap racun. Beruang gunung adalah salah satu hewan terkuat di Kerajaan Rudin, bahkan cukup kuat untuk menghadapi dua atau empat ksatria sendirian. Beruang ini akan menjadi semakin kuat jika ia marah..

Baron Karl pernah memburu beruang gunung hitam biasa, dan itu saja sudah dianggap pencapaian yang tinggi. Jika Angele benar-benar bertemu beruang gunung, pasti ia sudah mati sekarang.

"Yah, aku beruntung." kata Angele. Mengingat kejadian itu membuatnya takut. Dia berbohong kepada para dokter saat ia dirawat. Dia mengatakan bahwa ia bertemu seseorang yang sedang bertarung dengan beruang gunung, dan saat itu pula sebilah pedang terlempar ke pundaknya. Tidak lama kemudian sebilah pisau terlempar ke arahnya dan menusuknya, sehingga ia hampir mati. Akhirnya, Angele mengambil beberapa barang di sampingnya dan berjalan kembali ke kastil dengan luka-luka parah. Inilah yang menjadi sumber kabar burung yang saat ini menyebar di istana.

Ketua para dokter mengatakan bahwa Angele sangat beruntung karena tidak mati di sana. Angele tidak tahu bagaimana cara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padanya belakangan ini. Dia menjadi lebih kuat dengan sangat cepat, dan tidak mungkin ada yang percaya bahwa memakan makanan sembarangan bisa meningkatkan kekuatannya. Ditambah lagi, biasanya tidak mungkin ada orang biasa yang dapat menguasai teknik berpedang dengan kecepatan fantastis seperti itu. Jika dia mengatakan bahwa dia membunuh seorang pembunuh bayaran dari Dark Emblem, itu akan menjadi berita yang sangat besar, dan justru dia akan mendapat masalah yang lebih banyak ketimbang saat ini.

Karl, Wade, dan Audis memeriksa kemajuan Angele secara teratur sebelum ia terjatuh dari kudanya, karena itu mereka tahu kemampuannya. Sehari sebelum terjatuh dari kudanya, dia berlatih bersama ayahnya. Karena itulah, akan sulit menjelaskan bahwa ia telah menguasai satu set teknik berpedang dalam waktu sesingkat itu. Dia harus mencari cara agar kemajuannya terlihat lebih masuk akal.

Angele mengambil barang-barang jarahannya dan meletakkannya di atas tempat tidur. Ada sebilah pedang crossguard berwarna perak, dua rantai logam, sebilah pisau, cincin zamrud, dan dompet kulit. Dia membuka dompet itu dan menemukan beberapa koin emas dan perak di dalamnya, namun uang itu tidak berarti baginya karena uang jajannya setiap bulan lebih dari sepuluh koin emas. Sepuluh koin perak sama dengan satu koin emas, jadi dia tidak terlalu memperhatikan uang itu.

Dia meletakkan kembali dompet itu dan mengambil rantainya. Rantai itu berwarna hitam legam dengan kait di ujungnya, dan dicat dengan pewarna spesial yang membuat rantai itu bersinar pada malam hari. Rantai itu juga sangat tajam, bahkan bisa merobek sprei tempat tidur saat Angele meletakkannya di sana.

Tidak ada lencana di pedang crossguard yang sangat tajam itu. Pedang itu terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Sama sekali tidak ada retakan pada pedang itu walaupun telah dipakai untuk bertarung.

"Bahan yang sangat bagus." kata Angele. Ia memutuskan untuk menggunakannya sebagai senjata.

Benda terakhir adalah sebuah cincin. Angele mengambil cincin itu. Cincin itu pasti sesuatu yang spesial karena Dice selalu membawanya kemanapun ia pergi.

Warna cincin itu seperti perunggu, namun Angele tidak tahu jenis logam apa itu sebenarnya. Cincin itu terlihat sederhana, tanpa simbol apapun, dan permukaannya terasa kasar seakan ada yang menggosok-gosokkan cincin itu pada sesuatu. Di tengah cincin itu, ada batu zamrud berbentuk lingkaran yang dipenuhi garis-garis retakan.

"Sepertinya itu sudah rusak?" Angele bertanya sembari memeriksa cincin itu dengan hati-hati. Sejak tadi, Cecilia menatapnya penasaran, namun sekarang ia terlihat sangat tertarik pada cincin itu.

"Sekarang kau boleh pergi." kata Angele.

"Oh… baiklah." Cecilia sedikit kaget, tetapi ia langsung meletakkan buah-buahannya di piring. Lalu, ia memberi hormat pada Angele, dan meninggalkan ruangan itu.

Setelah pintu kamarnya tertutup, Angele kembali memeriksa cincin itu. Perasaannya mengatakan bahwa cincin itu memiliki keistimewaan. Ia ingin memastikannya.