Ukuran tumbuhan di taman itu sangatlah besar.
Terlihat dedaunan seukuran wastafel, dan bunga matahari yang menjulang setinggi manusia dewasa.
Angele berjalan maju dan menatap salah satu bunga matahari dengan hati-hati. Bunga-bunga itu memiliki wajah manusia dengan mata tertutup dan tidak bernafas. Tidak ada alis maupun kumis pada bunga-bunga itu, seakan-akan wajah itu sendiri adalah bunga dengan kelopak-kelopaknya sebagai pengganti rambut.
Jalan itu penuh dengan bunga matahari raksasa. Angele tidak tahu kapan bunga-bunga itu akan membuka mata. Melihatnya saja membuat bulu kuduk Angele berdiri.
Tidak terlihat rasa takut di wajah ketiga penyihir lainnya; hanya gadis itu yang ketakutan. Sepertinya mereka sudah pernah melihat bunga-bunga itu sebelumnya.
Jalan itu sangat pendek, sehingga mereka sudah sampai ke seberang. Sebelum meninggalkan jalan, Angele mengambil beberapa bunga untuk percobaan.