Vivian memutuskan untuk tidak memotong pembicaraan Valla dan Nina. Ia bertepuk tangan.dan melepaskan cahaya putih untuk membersihkan debu di tangannya dengan cepat.
Ia mengambil sebuah telur gulung dan memakannya. Telur gulung itu sangat enak dan tidak berminyak. Aroma harum khas telur dan sayuran yang renyah membuatnya semakin sempurna.
"Enak sekali!" Vivian menikmati telur-telur gulung yang berukuran sekali gigitan itu. Ia menghabiskan beberapa telur gulung dalam hitungan menit. "Kelihatannya seperti telur gulung biasa, tapi rasanya sangat enak. Aku sangat kagum, Nina."
Vivian tersenyum.
"Terima kasih, makanlah sebanyak yang kau mau. Ah, cobalah wine buah ungu kami. Aku menemukannya sekitar 200 tahun lalu." Nina menuangkan wine ungu ke dalam gelas wine Vivian.
Cairan ungu bening itu tampak cantik dan menarik. Aroma buahnya memenuhi udara. Aroma wine itu tidak sama seperti aroma wine pada umumnya