"Green, cepatlah! Lorong ada di depan! Hancurkan altar itu!" teriak Suman dari depan.
Angin dingin meniup kepingan-kepingan batu dan debu hingga beterbangan di udara. Akhirnya, pemandangan di depan kini terlihat jelas.
Suman dan Messiah sibuk bertarung melawan seekor manusia ular setinggi lebih dari tiga meter. Manusia ular itu memiliki tubuh hitam yang bercahaya merah keunguan. Sepertinya cahaya itu memancarkan sebuah aura yang kuat. Pada kedua lengan makhluk tersebut, terdapat dua kepala manusia, masing-masing melepaskan gas beracun dari mulut mereka. Pemandangan itu sangatlah mengerikan.
Angele berdiri sedikit jauh dari Suman dan Messiah. Setelah mendengar teriakan tersebut, ia segera memeriksa situasi.
Di depannya, terdapat sebuah ruangan luas dengan dinding gelap dan dipenuhi oleh begitu banyak manusia ular. Dalam satu pukulan saja, semua manusia-manusia ular itu langsung mati.