Para anggota Menara Penyihir Kegelapan terlihat seperti penyihir-penyihir biasa, namun sebenarnya mereka adalah sosok yang sangat kejam.
Angele menatap Juventus. Sepertinya, pria itu sudah terbiasa dengan situasi aneh seperti itu, sehingga ia tidak bereaksi.
Dengan ekspresi wajah tenang, Angele mengikuti pelayan pria paruh baya itu tanpa mengatakan apa-apa.
Mereka berbalik dan berputar beberapa kali, sebelum akhirnya memasuki sebuah lorong gelap. Lorong itu dingin dan lembap. Tidak ada satu pun pelayan atau pun pekerja yang berlalu lalang masuk dan keluar dari sana.
Kristal-kristal kuning yang terpasang di dinding menerangi tempat itu, namun beberapa kristal telah hancur dan tidak lagi bercahaya. Kristal-kristal itu harus segera diganti.
Pria paruh baya itu berjalan ke salah satu ruangan di sisi kiri lorong. Ia membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.