Secercah ekspresi ketakutan muncul pada mata pria itu saat ia mengingat kejadian-kejadian di masa lalunya.
"Aku yakin bahwa itu adalah kaki manusia, namun kaki itu terus bergerak dan berjalan seperti memiliki badan… perlahan dan seimbang…"
Angele memicingkan matanya, namun tidak mengatakan apa-apa.
Ruang bawah tanah menjadi hening.
Setelah beberapa menit, Angele kembali membuka mulutnya. "Yah, walaupun kondisi tempat ini tidak baik, seharusnya tempat ini cukup aman. Kau sudah hidup lama di sini, kan?"
"Tentu saja." Pria itu mengangguk. "Pintu masuk tempat ini dikunci dengan lempeng batu yang telah diberkati, sehingga monster-monster itu tidak akan mengetahui keberadaan kita."
"Siapa namamu? Namaku Green," Angele tersenyum. Ia memutuskan untuk menggunakan nama palsunya saja.
"Panggil saja aku Todd."