Di sebuah padang rumput yang jauh di sana.
Awan-awan tebal berjalan perlahan mengikuti arah angin.
Orang-orang berjubah putih dan biru saling serang di atas padang rumput itu.
Di sebuah tebing tinggi, tepat di belakang prajurit berjubah putih.
Vivian berdiri di tepi jurang sambil menatap pertarungan yang terus berlanjut di bawah sana. Tiga orang pengawal berdiri di belakangnya: dua lelaki dan satu wanita. Jubah putih yang mereka kenakan dihiasi oleh bordir-bordir emas.
Suara-suara teriakan para penyihir, ledakan sihir-sihir, dan kilat-kilat yang ditembakkan bercampur aduk menjadi satu hingga cukup kuat untuk mengguncangkan seluruh tempat itu.
Vivian mengerutkan bibirnya, menatap enam penyihir bersenjata lengkap yang sedang dilindungi oleh sekelompok penyihir berjubah biru di seberang.