Perlahan-lahan, kereta kuda Justin melewati pos penjagaan, sebelum akhirnya sampai ke tanah berumput yang luas dan kosong. Sebuah kereta perak, dengan dekorasi emas di atapnya, terparkir di tempat itu. Ada beberapa orang sedang menunggu di sekitarnya.
Seorang pria tua yang berambut putih dan bersih dilindungi oleh beberapa pengawal. Pria itu mengenakan jubah merah dan terus menatap kereta Justin.
"Omicade!" Justin membuka jendela dan berteriak. "Tamu terhormat kita sudah datang! Berterimakasihlah padaku." Justin tersenyum tulus.
"Ayolah, Justin. Berperilakulah yang sopan di depan tamu kita," jawab pria tua itu sambil menyunggingkan senyum.
Kereta Justin dan Angele perlahan berhenti di depan pria tua itu. Beberapa orang prajurit membukakan pintu untuk mereka. Mereka pun segera turun.
Justin memegang tangan Angele dan memperkenalkannya pada pria tua itu.