Hari sudah pagi.
Awan putih menyelimuti langit. Terdengar suara dedaunan yang bergesekan dari lautan pepohonan, sehingga burung-burung terbang pergi karena ketakutan. Terkadang, terlihat burung-burung hitam yang terbang melewati langit.
Di antara pepohonan itu, sebuah kereta hitam berjalan perlahan menyusuri jalanan berwarna kelabu. Anehnya, tak ada kusir yang mengendalikan kuda itu.
Tiba-tiba, kaca kereta itu dibuka oleh sebuah tangan putih pucat. Terlihat sesosok pria muda berambut cokelat sedang duduk di dalamnya. Pria muda itu melihat sekelilingnya sambil mengernyitkan alis.
Pepohonan dan semak belukar tumbuh menutupi sisi kiri jalan, sehingga jarak pandangnya berkurang.
Ukuran masing-masing pohon berbeda-beda, sehingga membuatnya merasa seperti menjelajahi hutan dari zaman purbakala.
"Berhenti!" Pria itu menghentikan kudanya.
Perlahan-lahan, roda kereta itu berhenti, dan kuda itu memelankan jalannya dengan nafas terengah-engah.