"Allen, apa kau membawa tamu kita ke sini?" tanya kucing putih itu sambil berbalik. Suaranya terdengar berat dan serak.
"Iya, Tetua!" teriak Allen. "Dia membawa benda yang kita cari!"
"Untuk apa kau berteriak-teriak...?" Angele terdiam. Ia tidak menyangka jika tupai sekecil itu memiliki suara sekeras itu.
"Yah, pendengaran Tetua kurang baik…" Allen mengangkat bahunya.
"Maksudmu kacang asin? Itu kesukaanku." Sang tetua mengangguk.
"Berapa kacang asin yang kau bawa?" lanjutnya.
Angele berpikir selama beberapa saat. "Kira-kira satu kilogram."
"Apa? Kau tidak menjual kacang itu?" tanya sang Tetua.
"Satu kilogram!" Allen berlari ke samping kucing itu dan berteriak di telinganya.