Semua pelayan dan budak sudah melarikan diri dari rumah sang walikota. Jika tidak, maka mereka pasti akan mati seperti batu nisan dan korban pelampiasan amarah klan Arthur.
Zhang Tie sedang hinggap di atas salah satu daun pohon ceri apel di taman dengan penjelmaannya sebagai seekor kumbang. Kumbang itu mengubah warna tubuhnya agar sama seperti batang pohon ceri apel tersebut. Bahkan meskipun seorang ksatria sedang berdiri di bawah pohon dan menyadari keberadaan serangga kecil itu di balik dedaunan, namun ia tidak akan pernah memperhatikannya. Apalagi, terdapat sangat banyak serangga kecil di dalam taman ini. Setidaknya, taman ini adalah sebuah sistem ekologi kecil.
Beberapa pelayan yang cerdas dan berani bahkan menyelinap masuk ke kamar-kamar lain di dalam rumah itu, lalu mengambil beberapa barang. Setelah itu, mereka membakar tempat itu beserta dengan semua barang buktinya.
