Ye Paopao telah memikirkan banyak kemungkinan reaksi yang akan dimiliki Zhou Weiqing ketika mereka bertemu lagi. Namun, dia tidak pernah dalam mimpi terliarnya membayangkan bahwa Zhou Weiqing akan benar-benar membiarkannya pergi begitu saja. Sejenak, dia berdiri di sana, tertegun dan tak bisa berkata-kata.
"Apakah kau masih membutuhkanku untuk mengantarmu pergi?" Zhou Weiqing meliriknya dengan dingin.
Baru saat itulah Ye Paopao sadar. Sambil menggertakkan giginya, tatapan rumit muncul di matanya, dia akhirnya menghela nafas panjang, membungkuk dalam-dalam pada Zhou Weiqing sebelum berbalik untuk pergi. Simpul di hatinya yang telah ada di sana selama bertahun-tahun akhirnya lepas, tetapi itu tidak membuatnya merasa lebih baik. Sayangnya, tidak ada yang namanya obat untuk penyesalan di dunia ini. Jadi, betapapun suramnya perasaannya, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengubah hal-hal yang sudah dia lakukan.