Tidak ada yang tahu apa yang ada di benak Agbonlahor saat itu. Bahkan dia sendiri juga tidak tahu bagaimana gagasan itu bisa muncul dari dalam kesadarannya.
Bagaimanapun juga, sekarang ada perasaan yang kuat di dadanya. Dia tidak akan merasa puas dengan hanya berlarian beberapa kali di final Kejuaraan Eropa UEFA. Starting lineup tim ini memiliki sebelas pemain, tapi hanya pencetak gol yang bisa meninggalkan namanya di final. Sebagai seorang striker, dia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki rekan setimnya yang mengisi posisi lain. Jadi, apa gunanya berlari tanpa henti untuk waktu yang lama?
Tentu saja, dia ingin mencetak gol!
Dia harus mencetak gol!
Agbonlahor memfokuskan perhatiannya pada permainan. Tampak jelas bahwa dia berlari dan bergerak lebih aktif daripada sebelumnya dan dia tidak lagi berdiam diri di lini depan. Dia bergerak keluar dari kotak penalti lawan dan mengambil inisiatif untuk mengangkat tangan dan meminta bola.
