Tony Twain memang tidak menghadiri konferensi pers paska-pertandingan, tapi hal itu tidak mencegah para reporter Italia untuk mengejeknya. Dari cara mereka mengoloknya, seolah-olah Nottingham Forest telah tereliminasi. Tapi serangan itu tidak berhasil mempengaruhi Twain karena dia tidak pernah peduli dengan apa yang dikatakan oleh media Italia, dan dia juga tidak bisa membaca koran dalam bahasa Italia.
Tapi, moodnya masih jelek. Kalau ada segerombolan lalat yang selalu berdengung di telinganya, dia akan merasa kesal. Meski dia tidak tahu apa yang didengungkan oleh lalat-lalat itu, timnya masih akan menantang AC Milan di leg kedua. Twain sudah membayangkan bahwa setelah dia menginjakkan kakinya ke tanah Italia, dia akan menghadapi bombardir media Italia.
Beberapa hal memang tak bisa dihindari. Dia telah menggunakan kesehatannya sebagai alasan untuk menghindari mereka. Bagaimana dengan saat itu?