George Wood adalah orang pertama yang berada di ruang ganti. Dia sudah mandi dan berganti pakaian. Dia hanya duduk di sana, mendongak dan menyaksikan siaran televisi.
Saat dia mendengar seseorang masuk ke dalam ruang ganti, Wood memandang sekilas dan mendapati bahwa orang itu adalah Twain. Dia tidak memalingkan muka; dia hanya menatapnya.
"Kalau kau masih di lapangan, skornya takkan terlihat seperti ini." Twain mengangkat bahu. "Tapi aku tidak menyalahkanmu. Kurasa pilihanmu memang bisa dipahami dalam situasi seperti itu. Aku hanya berharap lain kali kau bisa lebih pintar, George. Kau bisa menunggu sampai menit ke-89 sebelum kau mengeluarkan bajingan itu."
Wood terkejut sesaat, lalu mengangguk. Dia menunduk. "Maafkan aku, bos."