Saat Tang En terbangun, dengan kaget, pada tanggal 1 Januari 2003, ia terduduk di ranjang asrama universitasnya, seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Kepalanya berdenyut sakit sekali, dan seluruh tubuhnya seolah lemas kehabisan energi. Setelah membuka mata, dia sama sekali tak bisa mengingat mimpinya. Bahkan Tang En sendiri merasa aneh karena dia terbangun kaget dari tidur siangnya. Saat akhirnya dia pulih dari keterkejutannya, dia duduk di tempat tidurnya dan berusaha keras mengingat mimpinya tapi tetap tak bisa mengingatnya.