Dunn merasa seolah dia sedang menjalani hari-hari sebelum Twain mengambil alih posisinya.
Selain sibuk dengan latihan tim setiap hari, dia juga harus meluangkan waktu dan upaya dalam menganalisa data tentang lawan mereka bersama para koleganya, mengatur rencana menyeluruh untuk membantu tim meraih kemenangan, mengadakan pertemuan taktis, dan merancang taktik yang akan diterapkan oleh tim selama pertandingan.
Setelah itu, dia hanya perlu menunggu pertandingan dimulai.
Dia akhirnya menyadari bahwa tidak ada yang berubah dari dirinya setelah sekian lama. Dia masih belum bisa menjadi manajer yang lebih baik.