Tanpa harus menebak atau berpikir lagi, orang yang mencari Twain dan ingin berbicara dengannya adalah Allan Adams.
Hidungnya jauh lebih sensitif daripada anjing pemburu saat berurusan dengan uang.
Twain juga tahu bahwa cepat atau lambat Allan akan mencarinya. Dia sudah menghancurkan dua kesepakatan yang bisa dianggap sebagai penawaran bagus di musim panas ini. Yang satu berurusan dengan Ribery, dan yang lainnya adalah "kasus cek kosong" van Nistelrooy yang baru saja berakhir. Situasi finansial klub akan jauh lebih baik kalau salah satu dari dua kesepakatan itu berhasil diselesaikan.
Kali ini, kalau Allan tidak datang mencarinya, maka dia bukan lagi manajer marketing klub.
"Aku tahu kau akan datang menemuiku. Lihat." Twain menunjuk ke arah dua cangkir kopi yang masih mengepul di atas meja. "Aku sudah menyiapkan dua cangkir kopi belakangan ini."
Allan merasa tak berdaya dan hanya punya sedikit cara untuk berurusan dengan hooligan seperti Twain.