Subuh tanggal 21 Mei, Twain dibangunkan oleh suara rintik hujan diluar jendela. Tetes air hujan membentur jendela kaca dan menimbulkan suara yang terus menerus terdengar. Baru di saat inilah dia sadar bahwa sepertinya hari ini hujan turun dengan deras. Prakiraan cuaca kemarin hanya menyatakan kalau kemungkinan hari ini akan turun hujan, jadi pertemuan taktis telah membahas dua set persiapan. Persiapan yang berbeda akan diperlukan untuk pertandingan di hari cerah dan di hari hujan.
Setelah membuka jendelanya, angin pagi yang dingin berhembus masuk ke kamarnya di lantai sebelas dan membuat Twain merinding. Suhu kamarnya yang berpendingin tidak jauh berbeda dari suhu di luar. Kalau saja hari ini tidak hujan, cuaca hari ini akan sangat sempurna untuk memainkan pertandingan final.