Tak peduli dimana George Wood berada, matanya selalu tertuju pada lawannya, Kaka.
Sehari sebelum pertandingan, yang sekaligus juga persiapan terakhir sebelum pertandingan, Twain menekankan bahwa Kaka adalah targetnya di pertandingan kali ini. Sebenarnya, dia tidak perlu menekankan ini berulang kali. Di benaknya, George sudah tahu siapa pemain yang paling mengancam di tim lawan. Dia adalah seorang gelandang bertahan dan salah satu tugasnya adalah mempelajari pemain andalan lawan. Wood tidak punya hobi khusus. Jadi, diluar waktu latihan dan kompetisi serta kecuali ada pekerjaan iklan, dia akan selalu menonton video pertandingan dengan tenang di rumah.