Masalah kurangnya striker harus segera diatasi. Anelka sudah dipastikan akan meninggalkan tim meski belum ada klub yang membuat penawaran secara publik untuk membeli striker Prancis itu. Twain sadar bahwa kedua saudara lelaki Anelka harus menghubungi sejumlah klub secara pribadi untuk mendapatkan kontraknya. Twain tidak peduli. Mereka harus menyelesaikannya sendiri. Hanya ada satu hasil yang akan terjadi – kepergian Anelka. Dia tak terlalu peduli berapa banyak uang akan dihasilkan dari transaksi itu. Saat dia dulu berselisih paham dengan AC Milan, dia sudah menyadarinya. Dia ingin memberi pelajaran kepada striker yang suka memberontak itu tentang siapa yang menjadi boss disini serta memberi pelajaran kepada dua agennya yang serakah itu.
Orang yang memaksa untuk mengontrak Anelka adalah Allan. Twain tidak akan mempermudah urusan transfer Anelka hanya demi menjaga harga diri Allan.