"Paman Tony, aku menonton pertandingan waktu itu, tapi apa aku boleh memberikan saran?"
"Tentu saja."
"Lain kali kalau kau akan difilmkan, jangan lupa menyetrika jasmu." Shania mulai tertawa geli.
Tang En, yang memegang ponsel di ujung yang lain, hanya bisa menggaruk kepalanya.
Sejak apa yang terjadi di Milan, dia telah berhasil memperbaiki hubungannya dengan Shania. Hal ini mungkin membuatnya lebih bahagia daripada keberhasilannya mengeliminasi Inter Milan. Sama seperti sebelumnya, mereka kini bisa mengobrol melalui telepon ataupun internet. Clarice Gloria tidak lagi menjadi isu permasalahan diantara mereka berdua. Tapi, Tang En masih tetap menyimpan kontak wanita cantik itu.