Usai pertandingan itu, media Portugis menyebut Tony Twain sebagai "Pria Inggris yang Arogan." Orang-orang Inggris merasa senang. Mereka menyukai label itu dan menerimanya atas nama Twain.
"... Aku yakin Benfica akan mengingat Tony Twain, 'si pria Inggris yang Arogan' ini untuk waktu yang lama."
Kembali ke Inggris, spekulasi tentang Bale masih berlanjut. Twain memutuskan untuk terus mengikuti spekulasi itu tapi tidak terlalu campur tangan di dalamnya. Dia percaya bahwa Bale sendiri pasti sudah tahu tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan olehnya jika dia ingin sukses. Dia memahami Bale, seorang pemain muda yang suka menggunakan otaknya untuk bermain sepakbola. Kalau dia bisa menggunakan otaknya saat bermain di lapangan, dia pasti tahu bagaimana menghadapi hal-hal yang akan mengikutinya diluar lapangan.
Selain itu, dia masih memiliki seorang ayah yang baik.
※※※